1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Indonesia diminta tegas tangani Abu Sayyaf

Muhadjir berharap pemerintah bersikap tegas agar tak diremehkan Abu Sayyaf.

© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Sabtu, 02 Juli 2016 13:11

Merdeka.com, Malang - Pemerintah Filipina telah memberikan kesempatan kepada TNI melakukan operasi militer, untuk membebaskan WNI diduga ditawan kelompok Abu Sayyaf. Menurut pengamat pertahanan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Muhadjir Effendy, sangat disayangkan jika kesempatan yang diberikan tidak dimanfaatkan secara baik.

Muhadjir berpendapat, jika ulah Abu Sayyaf tidak bisa ditoleransi, maka harus diambil langkah tegas karena menyangkut wibawa negara Indonesia. Apalagi penyanderaan telah berlangsung secara berulang. Jika tidak, dikhawatirkan pemerintah malah dianggap remeh oleh Abu Sayyaf.

"Kita diberi kesempatan melakukan operasi ke wilayah Filipina, tetapi kita tidak memanfaatkan secara baik. Kita dianggap tidak serius atau dianggap takut dengan keberadaan Abu Sayyaf. Harus tegas, kalau tidak akan menjadi bulan-bulanan," kata Muhadjir usai menjadi pembicara Tadarus Pemikiran Islam, di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (1/7), seperti yang dilansir melalui merdeka.com.

Meski begitu, menurut Muhadjir keputusan ada di tangan pemerintah. Muhadjir khawatir pemerintah justru dijadikan bulan-bulanan jangka panjang oleh Abu Sayyaf. Cara penyanderaan akan digunakan buat mendapatkan uang tebusan.

"Mau mengambil sikap tegas atau masih mengharap diplomasi atau menunggu belah kasihan dari Abu Sayyaf, terserah pada pemerintah Indonesia," ujar mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.

Muhadjir berpendapat bahwa Abu Sayyaf sudah menjelma menjadi gerombolan yang tidak bisa dikategorikan sebagai pejuang. Mereka bahkan berseberangan dengan kelompok-kelompok perlawanan Islam di selatan Filipina yang lain, seperti MILF (Moro Islamic Liberation Front) maupun MNLF (Moro National Liberation Front).

Jika Abu Sayyaf sedang butuh uang, cara yang digunakan tidak lain dengan merompak atau menyandera.Abu Sayyaf, kata Muhadjir, sudah menjelma menjadi gerombolan yang tidak bisa dikategorikan sebagai pejuang.

Abu Sayyaf bahkan berseberangan dengan kelompok-kelompok perlawanan Islam di selatan Filipina yang lain, seperti MILF (Moro Islamic Liberation Front) maupun MNLF (Moro National Liberation Front). Jika Abu Sayyaf sedang butuh uang, cara yang digunakan tidak lain dengan merompak atau menyandera.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA