Karena kebakaran beberapa waktu lalu, pedagang di Pasar Besar mengeluhkan sepinya dagangan mereka.
Merdeka.com, Malang - Sejak sepekan yang lalu, para pedagang Pasar Besar Malang sudah kembali aktif berjualan. Namun tidak semua pedagang beruntung dapat berjualan di kios lama mereka. Beberapa pedagang memang beruntung karena kios mereka terhindar dari amukan si jago merah, namun beberapa yang lain harus berpindah jualan karena kios mereka hangus.
Dilansir dari Merdeka.com, terdapat 633 pemilik kios yang masih harus menunggu lapak sementara yang sedang dibangun oleh Dinas Pasar. Sebagian pedagang dari korban kebakaran berjualan dengan memanfaatkan tempat parkir di sisi timur pasar.
Beberapa pedagang yang terlihat berjualan di tempat pakir itu adalah pedagang sayur, daging, dan ikan laut. Perubahan yang terjadi ini membuat pedagang mengeluh sepi pembeli, apalagi dibandingkan dengan ramadan tahun lalu.
Sukir dan Weni, pasangan suami istri pedagang ikan, mengaku merasakan kondisi sepi dibanding sebelumnya. Omzet langsung turun drastis, karena banyak pelanggan yang pindah ke pasar lain.
"Pembelinya sepi, langganan-langganan berkurang. Kemungkinan pergi ke pasar lain. Kalau dulu, masih berjualan di dalam pembeli sudah langsung ke lokasi," kata Weni.
Sementara Sukir mengungkapkan, dari omzet sebelumnya Rp 5 juta per hari, sekarang dia hanya mampu meraup Rp 1 juta saban hari. Dia juga mengalami kerugian sangat besar. Nilai dagangannya sekitar Rp 10 juta ikut terbakar.
Kondisi serupa juga dialami oleh Nurul Hikmah, pedagang ikan laut yang mengaku kehilangan sebagian besar pelanggannya. Dia berharap bisa segera kembali berjualan di dalam.
"Kami menunggu agar segera bisa berjualan di dalam. Karena di luar turun, mungkin sampai 60 persen," kata Nurul.