Dua jamah haji asal kota Malang meninggal di Tanah Suci. Yakni, Sunartin Noto Prawiro dari kloter 39 dan Sanurdi M Nurdin dari kloter 38.
Merdeka.com, Malang - Kabar duka datang dari Tanah Suci Makkah. Dua orang jamaah haji 2017 asal kota Malang wafat di Tanah Suci. Yakni, Sunartin Noto Prawiro dari kelompok terbang (kloter) 39 dan Sanurdi M Nurdin dari kloter 38.
Dilansir Antara, Kasubag Tata Usaha Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Muhajir menuturkan, selain dua jamaah haji meninggal, dua jamaah haji lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit, yakni Lilik Listiowati dan Sukiman.
"Lilik masih dirawat di RS Haji Sukolilo dan Sukiman di sebuah klinik," ujar Muhajir, Rabu (20/9).
Diketahui, jamaah haji asal kota Malang tiba di Tanah Air, Selasa (19/9) lalu. Kedatangan yang dipusatkan di Lapangan Rampal itu, dibagi dalam tiga tahap. Kedatangan tahap pertama tiba sekitar pukul 13.00 WIB, tahap kedua pukul 15.00 WIB, dan ketiga pukul 19.00 WIB.
Sesuai aturan yang berlaku, barang bawaan yang dibawa jamaah hanya seberat 32 kilogram (koper haji) dan lima liter air zam zam yang sudah disiapkan di debarkasi Sukolilo.
Sebelum diberangkatkan ke bandara untuk kembali ke Tanah Air, koper milik jamaah diperiksa secara ketat, tidak boleh ada benda apapun yang dianggap membahayakan penerbangan, termasuk air zam zam.
Pasalnya, air zam zam sudah disiapkan maskapai yang membawa jamaah ke Tanah Suci. Masing-masing jamaah mendapat jatah lima liter dan diserahkan pada saat kepulangan dari Asrama Haji Sukolilo.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Malang, Imron menyampaikan, jamaah haji asal kabupaten Malang yang meninggal di Tanah Suci tiga orang. Ketiganya berasal dari kloter yang berbeda, yakni kloter 41, 42, dan 43.
Ketiga jamaah yang meninggal tersebut juga karena sebab yang berbeda, yakni dua diantaranya karena sudah berusia lanjut dan satu jamaah lainnya karena risiko tinggi (risti).
Ketiga jamaah yang meninggal itu adalah Kusno bin Kadri (75), warga Wonorejo, Kecamatan Lawang, Rachmad bin Karsono (75), warga Kebonagung, Kecamatan pakisaji, dan Supadmi binti Maulan (67), warga Bantur Timur, Kecamatan Bantur.
"Sesuai prosedur yang berlaku, jenazah almarhum dan almarhumah tidak dibawa pulang ke Indonesia, melainkan langsung dimakamkan di Tanah Suci," katanya.
Jumlah jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci dari kabupaten Malang pada 2017 sebanyak 1.350. Kedatangan mereka di Tanah Air, dijadwalkan dalam dua hari, yakni pada Rabu(20/9) dan Kamis(21/9).
"Untuk tahun ini biaya transportasi pulang dan pergi dari kota/kabupaten menuju Asrama Haji Sukolilo masih ditanggung oleh masing-masing jamaah. Untuk tahun depan Insya Allah sudah dibantu oleh Pemkab Malang," ujarnya.