1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Di bawah guyuran hujan, massa HTI Malang minta Ahok dihukum berat

Dalam demonstrasi yang digelar 2 desember 2016, massa HTI menuntut agar Ahok dihukum seberat-beratnya.

Massa HTI minta Ahok dihukum berat 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Sabtu, 03 Desember 2016 10:27

Merdeka.com, Malang - Guyuran hujan deras tidak menyurutkan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi di Bundaran Tugu Kota Malang. Ratusan demonstran lantang meneriakkan tuntutan agar Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) segera ditahan.

Massa berjalan dari Masjid Jamik usai salat Jumat, dan menuju bundaran Jalan Tugu dengan membawa aneka poster dan panji-panji HTI. Poster tersebut di antaranya bertulis Tangkap Ahok Penista Agama, Tangkap dan Hukum Penghina Alquran, Stop Kriminalisasi Ulama dan lain-lain.

Dibatasi tali rafia di kanan dan kiri barisan, mereka berjalan menyusuri sepanjang Kayutangan, Rajabaly dan Jalan Kahuripan. Selama perjalanan, teriakan tuntutan dan takbir terus berkumandang dengan komando dari atas mobil pikap.

Beberapa saat setelah tiba di Bundaran Alun-alun, hujan pun mulai menguyur. Namun massa tetap bertahan dan sebagian menggunakan mantel dan payung.

"Jangan pernah takut pada air hujan, ini adalah rahmat Allah yang menguji perjuangan kita," teriak salah satu peserta demo, Jumat (2/12).

Hingga hujan kembali reda, massa terus melanjutkan aksinya. Beberapa orator silih berganti menyampaikan orasinya hingga ditutup dengan doa bersama.

"Terkesan pemerintah tidak serius, kalau merujuk pada kasus-kasus sebelumnya harusnya ditahan. Ada pihak tertentu di belakangnya," kata Fitriaman, Koordinator Lapangan Aksi.

Fitriaman meminta pemerintah segera menahan Ahok, atas kasus dugaan penistaan agama. Pihaknya akan terus memantau perkembangan kasusnya hingga Ahok dipenjarakan.

"Kami meminta pemerintah segera menghukum Ahok seberat-beratnya. Tangkap Ahok sekarang," katanya.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Peristiwa
  2. Keagamaan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA