1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Cabai di Malang Rp 100 ribu per kg, beli Rp 1.000 cuma dapat 3

Harga cabai di Malang dan sekitarnya sudah menyentuh angka Rp 100 ribu per kilogram di tingkat eceran. Satu ons dijual eceran Rp 10 ribu.

Darmadi Sasongko. ©2017 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Contributor : Darmadi Sasongko | Sabtu, 07 Januari 2017 08:09

Merdeka.com, Malang - Harga cabai di Malang dan sekitarnya sudah menyentuh angka Rp 100 ribu per kilogram di tingkat eceran. Satu kilo cabai sangat bernilai bagi seorang pedagang kecil di pinggir-pinggir pasar.

Karena itu para pedagang harus 'super hati-hati' menjaga dagangan cabainya, termasuk saat menimbang untuk pembeli. Kalau tidak, tentu bukan untung didapat, tetapi kerugian yang cukup terasa.

"Kadang-kadang pembeli nimbang sendiri, nimbangnya mantep. Setiap kulak 10 kg hilangnya satu kilo. Kalau harga cabai seperti sekarang tidak berani," kata Samiati, pedagang di Pasar Lawang, Kabupaten Malang, Jumat (6/1).

Karena itu Samiati super hati-hati saat menimbangkan untuk pembelinya. Timbangan kodok berada di dekatnya, saat pembeli datang langsung diambilkan.

Pedagang cabai di Malang
© 2017 merdeka.com/Darmadi Sasongko

Sehari-hari, Samiati hanya kulakan antara 5 kg sampai 15 kg, khusus kondisi sekarang hanya 10 kg sehari. Itu pun sampai pukul 10.00 WIB, cabai dagangannya masih belum juga habis.

Satu ons dijual eceran Rp 10 ribu, tetapi Samiati hanya berani melayani pembelian paling kecil seperempat ons atau Rp 2.500. Setiap pembelian juga ditimbang, tidak lagi dicomot seperti saat cabai murah.

"Satu ons kalau dihitung sekitar 35 biji, tinggal dihitung saja. Kalau beli seribu dapat 3 biji, kasihan yang beli," kata perempuan yang sudah 30 tahun berdagang itu.

Kondisi harga cabai sendiri turun naik setiap hari dalam seminggu terakhir, tetapi harga masih di atas Rp 90 ribu. Tiga hari terakhir, harganya sudah menyentuh Rp 100 ribu.

Sebagai pedagang, Samiati mengaku tidak tahu sampai kapan harga cabai terus bertahan. Tetapi dirinya tetap harus kulakan, kendati sedikit mengurangi jumlahnya.

"Mahalnya itu karena cabainya tidak ada, karena rusak akibat hujan," terangnya.

Kata Samiati, yang harganya naik sebenarnya bukan hanya cabai, tetapi wortel, Kubis dan lain-lain. Wortel yang biasanya Rp 6 ribu naik menjadi Rp 10 ribu. Kubis atau kool juga demikian, dari yang biasanya Rp 6 ribu menjadi Rp 15 ribu.

PILIHAN EDITOR

(SR) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Peristiwa
  2. Ekonomi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA