Abah Anton sampaikan permasalahan kota Malang di forum internasional

Di Guangzhou Award Urban Innovation Abah Anton sampaikan permasalahan yang dialami kota Malang pada sebuah forum internasional.

Merdeka.com, Malang - Keikutsertaan kota Malang dalam 15 kota yang berpartisipasi di Guangzhou Award Urban Innovation menjadi ajang bagi Wali Kota Malang, H. Mochammad Anton untuk bertukar pikiran dan menyampaikan problematika yang dialami kota yang dipimpinnya. Pada forum pertemuan Kepala Daerah (Gubernur/Walikota) peserta konferensi internasional inovasi perkotaan di Guangzhou (7/12).

Abah Anton pada sesi konferensi pers usai temu Kepala Daerah menegaskan problematika perkotaan khususnya kota Malang adalah tingkat kerapatan bangunan yang relatif padat.

"Ini berpotensi dan berkontribusi atas penyempitan, penyumbatan serta tidak maksimalnya saluran air/drainase. Belum lagi makin berkurangnya lahan dan penyemenan (pengerasan) tanah karena bangunan, "ujar Abah Anton.

"Yang terjadi adalah luberan air yang berpotensi banjir serta perubahan suhu (red.memanas) dan juga debit air sumur berkurang," sambungnya.

Diungkapkan oleh Abah Anton, salah satu program yang dilakukan oleh kapung Glintung Go Green (3G) yang diberi nama Gemar (Gerakan Menabung Air) atau Water Banking Movement merupakan solusi dan terbukti ampuh mengatasi problematika dimaksud. Forum temu kepala daerah ini sendiri menjadi ajang berbagi solusi lingkungan dan diharapkan dapat dilakukan di masing masing negara sesuai dengan karakteristiknya.

Terkait masuknya malang sebagai lima besar pada ajang prestisius ini, Abah Anton mengungkapkan bahwa hal ini menjadi bukti komitmen kuat kota Malang untuk terus berinovasi demi kebaikan. Tak lupa, Abah juga menyampaikan terima kasih karena dapat menjelaskan permasalahan yang dialami kota Malang dalam forum tersebut.

"Kami pemerintah kota Malang memberikan dedikasi ini kepada seluruh warga Glintung Go Green, masyarakat Malang,kampus, media dan pihak terkait dalam mewujudkan gerakan menabung air," tandasnya.