Perubahan nama yang direncanakan oleh manajemen Arema Cronus, disebut tidak dipicu oleh kasus dualisme yang tak kunjung usai.
Merdeka.com, Malang -
Manajemen Arema Cronus menepis tuduhan bahwa perubahan nama yang mereka lakukan terkait dengan masih belum tuntasnya masalah dualisme. Dilansir dari Bola.net, bahkan mereka mengatakan bahwa tak ada dualisme di tubuh Arema.
"Bagi saya, tak ada dualisme di Arema. Kalau bagi saya, Arema itu hanya satu. Jika ada yang menganggap terjadi dualisme, saya tidak tahu," ujar General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo.
Penjelasan serupa juga diungkapkan oleh Media Officer Arema Cronus, Sudarmaji. Dia mengatakan bahwa hasil kongres PSSI 2016 menyebabkan tidak ada lagi masalah dualisme di Arema.
"Hanya ada satu Arema yang bisa mengikuti kompetisi. Karenanya, kami berharap dengan nama yang diputuskan publik ini, ke depannya tidak ada lagi masalah seperti itu," tuturnya.
Terdapat dua opsi nama yang bakal dipakai Arema Cronus untuk musim depan. Pilihan pertama adalah menggunakan nama Arema FC, sedangkan pilihan kedua adalah menggunakan Arema Malang.
Sudarmaji menyatakan bahwa saat ini manajemen Arema sedang menggodok prosedur pelaksanaan polling ini. Dia juga mengungkapkan harapannya agar cakupan peserta polling dapat lebih luas.
"Kita akan pikirkan konsepnya lagi seperti apa. Ke depan, kita ingin untuk menggandeng lebih banyak pihak," tandasnya.