1. MALANG
  2. PROFIL

Danis Setia Budi, kepala desa muda yang bermimpi ciptakan desa mandiri

©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Selasa, 09 Agustus 2016 01:17

Dalam pembangunannya, Danis lebih menekankan pada konsep perkampungan kecil dan pertanian. Untuk menekan masalah sosial di kalangan pemuda, kegiatan Karang Taruna juga terus digeber agar mereka selalu sibuk dalam melakukan hal-hal yang positif.

Karena lokasi desa Gondowangi, kecamatan Wagir yang terletak di perbatasan antara kota dengan kabupaten Malang, masalah antara identitas masyarakat desa yang terpengaruh masalah kota merupakan hal yang sangat rawan terjadi. Hal itu ditanggapi Danis dengan membuat berbagai hal yang dapat menimbulkan kebanggaan sebagai masyarakat Gondowangi, bahkan dia juga mempopulerkan tagar GondowangiAsik untuk mengenalkan tentang desanya melalui media sosial.

"Sebagai daerah suburban, tantangan dari desa Gondowangi ini adalah membuat masyarakat desa jadi mandiri dan tidak kalah dari orang kota," ujar Danis.

Untuk membuat hal tersebut, Danis menganggap penting untuk meningkatkan keterampilan masyarakatnya sembari membantu mereka untuk lebih mandiri. Bagi para wanita di desanya, dia membuat sistem penguatan modal industri rumah tangga dengan bekerja sama bersama beberapa badan termasuk pegadaian. Hasilnya adalah banyak warga yang membuka tabungan emas di Pegadaian yang membantu mereka soal pendanaan.

Mengenai tabungan emas ini, Pria berusia 29 tahun tersebut juga menganggapnya sebagai indikator perubahan pola pikir masyarakat. Jika masyarakat sudah mulai banyak yang menabung itu merupakan pertanda bahwa mereka semakin produktif.

Kemandirian juga coba mulai ditumbuhkan terhadap para warga yang memiliki pekerjaan di bidang bangunan. Dia berencana agar mereka yang bekerja di bidang tersebut untuk memiliki sertifikat di bidang konstruksi dan bangunan melalui kerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum. Selain untuk meningkatkan kompetensi, cara ini juga dipilihnya untuk menghadapi datangnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Hal lain yang patut diacungi jempol dari kepala desa muda ini adalah tekadnya untuk menunjukkan transparansi anggaran desa. Di depan kantor kepala desa, dipasang sebuah banner raksasa yang menampilkan infografis penerimaan dan penggunaan APBDes Gondowangi. Selain itu, dalam setiap proyek pembangunan yang dilaksanakan, masyarakat sekitar areal pembanguna dilibatkan sepenuhnya sebagai Tim Pelaksana Kegiatan (TPK).

Cara ini membuat aparat desa dapat terhindar dari upaya penyelewengan anggaran sedangkan pada masyarakat, mereka dapat mengelola dana desa secara optimal untuk kebutuhan masing-masing kampung. Hal ini dapat menimbulkan sikap saling percaya antara aparat desa dan masyarakat sehingga menimbulkan sinergi dalam pembangunan.

Dalam garis besar perencanaannya, Danis memang bertekad menjadikan masyarakat desanya menjadi mandiri dan memiliki kedaulatan sendiri.

"Saya inginnya warga desa itu dapat lebih mandiri dan percaya dengan diri mereka sendiri, tidak menggantungkan diri dari bantuan luar," ujarnya.

"Pada tujuan akhir, masyarakat harus dapat berdaulat di segala bidang, memiliki rasa kedaerahan yang tinggi serta menjadi masyarakat yang dinamis dan inspiratif," sambungnya.

Di akhir pembicaraan ketika tim Merdeka.com menanyai Danis sebagai #PejuangMerdeka mengenai apa arti merdeka, dia mengungkapkan kemerdekaan dapat terjadi ketika seseorang berada dalam sebuah batas. Namun baginya batasan tersebut seharusnya membuat seseorang tidak menjadi terkungkung dan tetap bebas.

"Menurut saya, Merdeka itu adalah berada dalam sebuah batasan tetapi tetap dapat menjadi orang yang berguna bagi orang lain," tandasnya.

 

(RWP)
  1. Inspiratif
  2. Profil
  3. Tokoh
  4. Tokoh Muda
  5. Kabupaten Malang
  6. Pejuang Merdeka
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA