PT Pindad (persero) membangun perluasan pabrik munisi kaliber kecil (MKK) di wilayah Turen, kabupaten Malang.
Merdeka.com, Malang - PT Pindad (persero) membangun perluasan pabrik munisi kaliber kecil (MKK) di wilayah Turen, kabupaten Malang. Targetnya kapasitas produksi bisa meningkat menjadi 165 juta butir per tahun. Pembangunan pabrik ini dari Penyertaan Modal Negara (PNM) sebesar Rp 700 miliar.
"PT Pindad menerima PNM sebesar Rp 700 miliar, sebesar Rp 400 miliar digunakan untuk pembangunan lini Munisi Kaliber Kecil (MKK), termasuk tadi yang sudah peletakan batu pertama," kata Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose usai peletakan batu pertama perluasan pabrik munisi di PT Pindad Turen, Senin (9/10).
Kata Abraham, sisanya sebanyak Rp 300 miliar digunakan untuk pengembangan lini produksi MKB (Munisi Kaliber Besar) dan mendukung Direktorat Pengembangan.
"Karena harus beli mesin-mesin untuk mendukung teknologi pengembangan, alat simulator dan testing. Kemudian untuk membangun lini industri Direktorat Industrial," jelasnya.
Alokasi PNM sebesar Rp 700 miliar itu semuanya sudah mulai dijalankan. Khusus untuk perluasan pabrik, diharapkan akhir 2018 atau awal 2019 sudah berproduksi.
"Sehingga kapasitas PT Pindad yang sebelumnya hanya mampu produksi 165 juta butir per tahun, akan naik menjadi 275 juta butir," katanya.
Mose juga mengungkapkan tentang pengembangan PT Pindad yang sudah bisa memproduksi ekskavator, alat dan mesin pertanian Indonesia (Alsintani), serta tidak lama lagi memproduksi generator listrik.
"Karena PT Pindad juga ditunjuk untuk mendukung pembangunan infrastruktur listrik 35 ribu mega watt," katanya.
Sementara itu, peletakan batu pertama perluasan pabrik munisi di PT Pindad Turen, Kabupaten Malang dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan TNI dan Polri. Acara yang sedianya dihadiri Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, diwakilkan kepada kepada Laksamana Muda (Laksda) Siwi Sukma Adji, Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI.