1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Soal pilpres 2019, Din ingatkan jangan terjebak penilaian hitam-putih

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta ulama dan umat Islam mendasari diri dengan niat baik,

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Senin, 06 Agustus 2018 15:00

Merdeka.com, Malang - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta ulama dan umat Islam mendasari diri dengan niat baik, hati jernih dan pikiran cerdas dalam menghadapi dinamika politik Pilpres.

Pilpres harus disadari sebagai ajang pemilihan pemimpin yang akan menjadi nakhoda kehidupan bangsa Indonesia. Sebuah keharusan bagi kedua koalisi untuk membawa aspirasi Islam dan umat Islam. Dua koalisi yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto jangan dilihat secara hitam dan putih.

"Dalam menyikapi proses politik itu jangan terjebak dalam hitam dan putih apalagi yang putih belum tentu putih, yang hitam belum tentu hitam. Lihatlah segala sesuatu itu dalam keutuhannya, dia ada sisi positif ada sisi negatif. Ada sisi putih, ada sisi hitam," kata Din usai memberikan materi di Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Jumat (3/8).

Satu keyakinan, kata Din, seorang manusia punya peluang untuk berubah. Orang yang sekarang baik bisa menjadi tidak baik, orang sekarang tidak baik bisa menjadi baik.

"Saya pribadi melihat dari kedua kemungkinan itu, kubu pasangan capres-cawapres yang ada, yaitu Pak Jokowi pada satu sisi dan Pak Prabowo pada sisi lainnya. Sama-sama mengandung potensi kebaikan bagi bangsa, bagi Islam dan bagi Umat Islam. Tidak sepakat kalau dilihat secara hitam putih, seolah-olah ada yang hitam dan putih," katanya.

Din berpesan, para ulama diharapkan memberikan pencerahan, walaupun kemudian muncul ijtihad yang berbeda. Perbedaan sikap dinilai sebagai sesuatu yang wajar-wajar saja. Kalangan ulama atau manapun pasti ada perbedaan pendapat, ulama tertentu pada calon A dan ulama yang lain pada calon B.

"Itu sangat wajar, yang penting jangan berkonflik," tegasnya.

Din juga berpesan, agar tidak memberikan penghakiman atau penilaian absolut, apalagi dengan memberikan labelisasi yang bersifat peyoratif terhadap salah satu kubu.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Politik
  2. Pilpres 2019
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA