1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Senyum Sri Amah, janda tua yang dapat bantuan Bedah Rumah

Melirik senyum Sri Amah, seorang janda tua yang tinggal bersama tiga cucu saat mendapat bantuan Bedah Rumah dari donatur.

Sri Amah. ©2017 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Jum'at, 17 Maret 2017 19:57

Merdeka.com, Malang - Sri Amah, warga Jalan Cakalang No 152 Polowijen, kota Malang ini, tak pernah menyangka rumah tua yang ditinggalinya bakal mendapatkan perhatian dari pemerintah dan warga sekitar. Pasalnya, Sri Amah mendapatkan dana bantuan senilai Rp 15 juta dari Lazis, sebuah lembaga amil, zakat, infaq dan shodaqoh yang berada di bawah payung besar PT. PLN. Program Bedah Rumah Sri Amah ini dimotori oleh Rumah Zakat dan bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Bantuan dana tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Walikota Malang, Sutiaji dan Ketua Lazis Malang Raya, Agus Mustianto, Jumat (17/3).

Sri Amah merupakan seorang janda yang hanya tinggal bersama tiga orang cucunya yang masih kecil. Wanita 70 tahun ini memiliki empat orang putra yang masing-masing telah berumah tangga. Namun, putra kedua Sri Amah ternyata telah lebih dulu menghadap Sang Ilahi. Oleh karena itu, Sri Amah mengambil peran menjadi orang tua bagi ketiga anak dari almarhum putranya tersebut.

Bedah Rumah Sri Amah di Polowijen
© 2017 merdeka.com/Siti Rutmawati

Terkait bantuan dana untuk bedah rumah tersebut, Andi Setiawan, putra bungsu Sri Amah mengungkapkan, ia telah berusaha mengajukan dana untuk program bedah rumah orang tuanya sejak 2005 silam. Setelah lama menunggu, akhirnya rumah ibunya tersebut mendapat perhatian melalui bantuan dana yang disalurkan melalui Rumah Zakat.

"Dulu tahun 2005 pernah ngajukan, tapi belum. Yang hari ini (Pen: bantuan dana Bedah Rumah)dikasih tahu sama Pak RT," kata Andi.

Wakil Walikota Malang, Sutiaji menjelaskan bahwa pemerintah sebenarnya telah memiliki program untuk kegiatan sejenis Bedah Rumah tersebut, yakni melalui program 100-0-100. Program 100-0-100 tersebut merupakan sebuah misi besar yang digagas Kementerian PU untuk menghadirkan 100 persen air bersih, 0 persen kawasan permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.

Bedah Rumah Sri Amah di Polowijen
© 2017 merdeka.com/Siti Rutmawati

Sayangnya, kemampuan APBD yang terbatas membuat tidak semua proposal pengajuan rumah yang akan dibeda dapat diterima. Melalui proses seleksi, hanya beberapa rumah yang dapat terjaring dalam program tersebut.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kota Malang mengambil inisiatif lain dengan menggandeng masyarakat, komunitas, dan lembaga untuk menggalang dana bagi rumah-rumah warga yang tak tersentuh APBD dalam program Bedah Rumah tersebut.

"kemampuan APBD itu juga lemah, maka saya kan harus gandeng dengan komunitas. Sebenarnya potensi masyarakatnya tinggi. tinggal pemerintah haya menghubungkan saja. Jadi uang dari masyarakat juga," tutur Sutiaji.

Pemerintah Kota, kata Sutiaji, sengaja menyasar rumah-rumah warga yang diajukan dalam proposal Bedah Rumah, namun belum sempat terjaring. "Ketika di APBD itu ndak ya (Pen: tidak bisa mencukupi) kita harus cari. Salah satu cara nyarinya, ya seperti ini (Pen: menyalurkan dana melalui donatur). Kita nyari, dan alhamdulillah ada. Dan ini terus menerus," tambahnya.

Bedah Rumah Sri Amah di Polowijen
© 2017 merdeka.com/Siti Rutmawati

Sementara itu, Ketua Lazis PT PLN menjelaskan, sumber dana yang disalurkan hari ini merupakan dana sosial yang diperoleh dari potongan gaji pegawai. Setiap bulan, dana sosial dikumpulkan dengan potongan gaji pegawai sebesar 2,5 persen.

"Tiap bulan dipotong gajinya 2,5 persen, semua pegawai. Dari 2,5 persen itu (Pen: yang kemudian menjadi hitungan 100 persen) diambil oleh PLN pusat, sebanyak 20 persen, 10 persen diambil PLN Surabaya, dan 70 persen inilah yang kita (Pen: PLN Malang Raya) kelola untuk kegiatan sosial," jelas Agus.

Terkait pelaksanaan renovasi rumah, Ketua RW 02 Polowijen, Kariono menjelaskan, akan segera membentuk tim pelaksana, mulai dari ketua, sekretaris, bendahara dan pelaksana. Semua kegiatan akan melibatkan masyarakat, termasuk proses penggarapan renovasi rumah Sri Amah.

"Jadi nanti ini swadaya masyarakat. Rencananya minggu ini akan dibentuk, kemudian segera dibongkar rumahnya," jelas Kariono.

Kondisi Rumah Sri Amah di Polowijen
© 2017 merdeka.com/Siti Rutmawati

Terkait monitoring kegiatan, Pelaksana Program Pemberdayaan Ekonomi Rumah Zakat, Rudeq M Yanuar menyampaikan semua kegiatan akan diserahkan kepada masyarakat. Rumah Zakat dalam hal ini, hanya akan memantau perkembangan penggarapan rumah Sri Amah, sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada donatur dna masyarakat.

"Ini paling tidak kami pantau, paling tidak selama satu bulan. Jadi selama sebulan paling nggak rentang seminggu atau dua minggu ini, kita pantau," tandas Rudeq.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Sosial
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA