1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Pasca teror bom, aktivitas gereja kota Batu kembali normal

Pasca teror bom, aktivitas Gereja Katolik Paroki Gembala Baik dan Biara Rubiah Karmel Flos Carmeli kembali normal. Polisi masih lakukan penjagaan

Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Rabu, 16 November 2016 09:11

Merdeka.com, Malang - Pasca teror bom via telepon, kondisi dan aktivitas Gereja Katolik Paroki Gembala Baik dan Biara Rubiah Karmel Flos Carmeli kota Batu kembali normal. Meski begitu, Polres kota Batu masih lakukan penjagaan ketat, sementara pelaku masih dalam penyelidikan. Lantaran, kejadian tersebut, pihak gereja mendapat banyak ucapan simpati dari kalangan gereja maupun pimpinan agama lain.

Dilansir dari merdeka.com, pihak gereja mengungkapkan bahwa kondisi dan kegiatan gereja sudah kembali normal. Kegiatan sudah berjalan seperti biasa dan diikuti oleh banyak peserta.

"Tentu mengakibatkan banyak pertanyaan dari umat, tetapi setelah dilakukan penyisiran oleh kepolisian tidak ada indikasi adanya bahan peledak atau yang lainnya," kata Romo Mikhael Agung Cristoputra, Pastur Kepala Paroki Gereja Katolik Gembala Baik.

Pasca teror, kata Mikhael, pihaknya mengumpulkan semua pengurus gereja untuk mendiskusikan antisipasi yang perlu diambil atas kejadian tersebut. Lewat para ketua-ketua di gereja, disampaikan agar umat tidak trauma dan takut, walaupun tetap waspada.

"Pagi tadi sudah dilaksanakan senam jantung sehat, senamnya gereja sini, tetapi diikuti masyarakat luas. Ada yang muslim, Budha, Hindu dan lain-lain," katanya.

Mikhael juga mengaku mendapatkan ucapan simpati dari banyak kalangan, baik dari kalangan gereja maupun pimpinan agama lain. Termasuk dari pimpinan Muhammadiyah, NU, komunitas Gusdurian dan lain-lain.

Sementara itu, Polres kota Batu masih lakukan penjagaan ketat di Gereja Katolik Paroki Gembala Baik dan Biara Rubiah Karmel Flos Carmeli. Hingga saat ini kepolisian menyiagakan personelnya untuk mengantisipasi kemungkinan dan memberi perasaan aman.

"Gereja masih dijaga oleh personel kepolisian, sehari ada 2 regu pasukan yang disiagakan, bertugas masing-masing 12 jam. Setiap regu 10 orang," kata AKP Waluyo, Kasubag Humas Polres Batu, Selasa (16/11).

Waluyo mengungkapkan, kegiatan gereja sudah kembali normal seperti biasanya. Bahkan sejak pagi, gereja sudah menggelar kegiatan dengan melibatkan para umat dan masyarakat sekitarnya.

Sebelumnya, satpam gereja menerima teror melalui telepon. Penelepon tak dikenal tersebut mengatakan akan meledakkan gereja. Dengan segera, pihak sekretariat melaporkan ke Polisi, sebelum kemudian dilakukan sterilisasi dan menutup gereja dengan police line.

Setibanya di gereja, polisi langsung melakukan penyisiran. Empat jam berlangsung, polisi tidak ditemukan bahan peledak maupun bahan berbahaya. Polisi menyatakan lokasi aman setelah menyisir sejumlah titik lokasi.

Berdasarkan keterangan Satpam penerima telepon, peneror bersuara perempuan dan mengucapkan takbir sebanyak tiga kali sebelum memutus pembicaraan. Kini polisi masih berusaha mendapatkan rekaman percakapan dari Telkom.

"Masih diselidiki untuk meminta rekaman percakapan dari server Telkom Surabaya," tegas Waluyo.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Peristiwa
  2. Kota Wisata Batu
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA