Banjir dan longsor terjang tiga desa di kabupaten Malang, pemerintah telah siapkan anggaran untuk rehabilitasi infrastruktur.
Merdeka.com, Malang - Hujan lebat sebabkan banjir dan tanah longsor menerjang tiga desa di kabupaten Malang. Bencana tersebut meninggalkan beberapa kerusakan infrastruktur. Jenis kerusakan di antaranya jembatan putus, jalan desa terputus serta kerusakan saluran irigasi.
Dilansir dari merdeka.com, Pemerintah Kabupaten Malang menganggarkan dana perbaikan untuk kerusakan infrastruktur akibat bencana tersebut. Secepatnya akan dilakukan rehabilitasi titik-titik kerusakan yang ditimbulkan.
Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang, Mochamad Anwar menyebutkan, pihaknya masih melakukan identifikasi guna pendataan kerusakan. Hasil identifikasi akan menjadi dasar dalam rehabilitasi yang dilakukan.
Curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama banjir dan tanah longsor yang menerjang tiga desa di kabupaten Malang. Ketiga desa tersebut meliputi desa Pujiharjo, kecamatan Tirtoyudo, desa Wirotaman, kecamatan Ampelgading dan desa Sitiarjo, kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Sebuah jembatan sepanjang 25 meter dan lebar 5 meter putus akibat terjangan banjir bandang di desa Pujiharjo, kecamatan Tirtoyudo. Jembatan putus pun terjadi di desa Wirotaman, kecamatan Ampelgading yang menghubungkan ke desa Lebakharjo. Jembatan sepanjang 15 meter dan lebar 3 meter di Desa Wirotaman, putus disebabkan oleh kuatnya arus akibat banjir.
"Kami akan membangun dua jembatan tersebut pada 2017 mendatang. Jembatan yang putus, sementara dibuatkan jembatan darurat yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua," katanya.
Tak hanya jembatan, kerusakan infrastruktur pun menyentuh jalan di desa Pujiharjo dan Wirotaman. Sementara untuk desa Sitiarjo, bencana banjir membuat jalan desa rusak dengan kategori kerusakan ringan.
"Kami melakukan koordinasi dengan kecamatan, agar segera diketahui kerusakan jalan desa maupun jembatan akibat bencana banjir dan tanah longsor. Pada anggaran tahun mendatang akan kita perbaiki," tegasnya.
Wahyu Hidayat, Kepala Dinas Pengairan menyatakan, bencana banjir dan tanah longsor di tiga desa tersebut juga merusakan saluran irigasi. Pihaknya akan melakukan perbaikan pada tahun ini. Perbaikan dan pembangunan irigasi sudah dianggarkan melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2016.
"Karena setiap tahun, daerah-daerah yang rawan terjadi bencana selalu dianggarkan," katanya.
Sehingga saat terjadi bencana dan menimbulkan kerusakan bangunan irigasi, akan langsung diperbaiki. Langkah ini diambil agar tidak mengganggu kebutuhan air di lahan pertanian.