Marsma Julexi geser Djoko Senoputro jadi Danlanud Abdulrachman Saleh. Julexi resmi menjabat sebagai Danlanud Abdulrachman Saleh ke-35.
Merdeka.com, Malang - Marsma TNI AU Julexi Tambayong resmi menduduki jabatan sebagai Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Abdulrachman Saleh Malang. Pria kelahiran Manado itu menggantikan Marsma TNI AU RM Djoko Senoputro yang mendapat tugas baru sebagai Staf Ahli Kasau Bidang Polhukam.
Proses serah terima jabatan (Sertijab) berlangsung sederhana di tengah suasana duka usai kecelakaan Hercules A-1334. Sertijab berlangsung di Markas Komando Koopsau II di Makassar dengan dipimpin Marsda TNI AU Umar Sugeng H, Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) II, Kamis (22/12).
"Upacara sertijab berlangsung sederhana namun tidak mengurangi esensinya," kata Mayor Sus Hamdi Londong Allow, Kepala Penerangan Lanud Abdulrachman Saleh dalam rilisnya, Kamis (22/12).
Julexi resmi menjabat sebagai Danlanud Abdulrachman Saleh ke-35 sejak berdiri tahun 1946. Sertijab semula direncanakan Selasa (20/12) di Danlanud Abdulrachman Saleh, tetapi karena kecelakaan Hercules A-1334 akhirnya diundur dan dipindahkan ke Makassar.
Sementara dalam sambutannya Pangkoopsau II, Marsda TNI Umar Sugeng H mengatakan, profesionalisme akan diukur dari sejauh mana mampu mempertanggungjawabkan kepercayaan kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Khusus prajurit yang mendapatkan kepercayaan mengawaki pesawat, pihaknya meminta agar senantiasa meningkatkan profesionalisme dan keselamatan terbang dan kerja.
"Ini penting saya sampaikan karena keberadaan alutsista ini bukan sekadar mahal tetapi juga menjadi tulang punggung dalam pelaksanaan tugas-tugas," katanya.
Sementara terkait aset yang berada di dalam wilayah pembinaan Lanud Abdulrachman Saleh, Danlanud diminta mengoptimalkan fungsi sesuai peruntukannya. Umar mencontohkan, Lanud Abdurachman Saleh memiliki kawasan air weapon range Pandanwangi di Kabupaten Lumajang.
Julexi sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara 1 (Pangkosek Hanudnas 1) Jakarta. Julexi merupakan putra Manado kelahiran 1 Agustus 1964, alumnus AAU tahun 1988.
Juleksi bukan orang asing, karena sebelumnya juga pernah berdinas di bagi Lanud Abdulrachman Saleh tahun 1990-2002. Selama 12 tahun, Juleksi berdinas di Skadron 32 dan pernah menjabat Komandan Skadron 31 pada tahun 2006. Ia juga pernah mendapat kesempatan menjadi Atase Pertahanan (Athan) Singapura pada tahun 2014.
Sertijab dihadiri oleh Kepala Staf Komando Operasi Angkatan Udara II, Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara II dan Danlanud Hasanudin. Selain itu juga dihadiri pejabat di lingkungan Lanud Abdulrachman Saleh yakni Kadispers dan Kadislog.
Usai Sertijab akan dilaksanakan pisah sambut, passing in dan passing out di Lanud Abdulrachman Saleh," katanya.
Djoko sendiri telah menjabat selama 16 bulan sebagai Danlanud Abdulrachman Saleh. Sepanjang jabatannya itu, Djoko diuji dengan tiga kali bencana kecelakaan pesawat.
Yakni kecelakaan Hercules di Medan, Sumatera Utara pada Selasa, (30/6/2015). Akibat kejadian tersebut 122 orang meninggal dunia.
Bencana kembali terjadi saat Super Tucano TT-3108 jatuh pada 10 Februari 2016 di Jalan LA Sucipto Gang XII Kota Malang. Akibatnya empat orang meninggal dunia.
Akhir jabatan Djoko masih diuji dengan jatuhnya Hercules A1334, Minggu (18/12) di Wamena, Papua. Akibat kejadian tersebut 13 crew meninggal dunia.