Malang

Merdeka.com, Malang - Dampak limbah cair rumah tangga nampaknya semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk yang pesat. Jumlah limbah cair rumah tangga yang tak terkendali, tentunya berdampak pada pencemaran sungai. Rasa peduli pada persoalan tersebut mengantarkan sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya membuat sebuah alat penyaring limbah berbekal bahan sederhana.

Dilansir Prasetya Online Universitas Brawijaya, Zugos atau Zig-Zag Ultra Grey Water dengan metode Organic Sand Filter ini, berfungsi menurunkan ph dan kekeruhan air limbah rumah tangga. Alat yang dirakit Siska Rahmadani, Ayu Khurotul Aini Amalia, Dwi Laksana Aji Putra, dan Yayang Saputra ini, berfungsi menyaring air limbah rumah tangga, khususnya untuk rumah bertingkat.

Tim Peneliti Zugos
© prasetya.ub.ac.id

Zugos terdiri dari kotak penampung yang berisi serbuk biji kelor. Mengingat, serbuk biji kelor mengandung zat-zat yang menyebabkan terjadinya gumpalan pada kotoran yang terkandung dalam air. Kotak yang berisi serbuk biji kelor ini merupakan filter pertama dalam tahap penyaringan.

Setelah kotak tersebut, terdapat pipa yang didesain secara zig-zag. Dalam pipa tersebut terdapat filter kedua yang berisi pasir, zeolit, arang, dan ijuk. Kemiringan pipa sekitar 30 derajat, dengan panjang 2 meter, dan diameter 2 inci.

"Serbuk biji kelor sengaja kami gunakan karena belum banyak di manfaatkan di Indonesia. Maka dari itu, kami memilih serbuk biji kelor karena mengandung zat - zat yang dapat menurunkan pH serta dapat menurunkan tingkat kekeruhan," kata Ayu Khurotul Aini Amalia, anggota tim penelitian.

Kedepannya, kata Ayu, timnya berharap bisa mengembangkan Zugos lebih baik, terkait pengolahan limbah menjadi air bersih. Saat ini, air limbah dari kamar mandi yang tersaring lewat Zugos, dapat digunakan untuk menyiram tanaman.