Sejumlah ahli mengungkapkan penjelasan ilmiah mengenai fenomena 'bulan kembar' yangt terjadi tadi malam.
Merdeka.com, Malang - Pada pukul 00.30 dini hari tadi, terdapat fenomena alam yang tidak biasa terjadi di atas langit kota Malang. Selain sinar rembulan yang menerangi tampak sebuah titik di langit yang cukup besar dan tidak biasanya terjadi. Banyak orang menyebut fenomena ini sebagai 'bulan kembar'.
Dilansir dari Merdeka.com, kembaran bulan yang tampak pada tadi malam itu sesungguhnya adalah planet Mars yang berada pada posisi sangat dekat dengan bumi. Jarak yang dekat itu menyebabkan planet Mars akan tampak secerah rembulan sehingga dapat dilihat langsung dengan mata telanjang. Pada saat ketika terjadi fenomena tersebut, jarak yang terbentang antara bumi dan Mars hanya 34,65 juta mil.
Rudy Yuwono, pengamat astronomi dari Universitas Brawijaya, menyatakan bahwa peristiwa langka ini hanya terjadi setiap 270 tahun. 'Bulan kembar' berikutnya baru dapat disaksikan pada tahun 2287 nanti.
Walaupun disebut sebagai 'bulan kembar' namun jangan dibayangkan bahwa ukuran antara Mars dan bulan akan tampak sama di langit. Mars akan tampak membesar dibanding biasanya memang namun tentu saja hal ini tidak akan sebesar bulan. Selain itu hal ini juga tergantung dengan cuaca pada malam tersebut apakah cerah atau mendung.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengungkapkan pada Merdeka.com bahwa memang ketika fenomena ini terjadi, Mars berada cukup dekat dengan bumi dan lebih besar dibanding biasanya. Namun tentu saja ukurannya tetap tidak dapat menandingi bulan.
"Saat itu Mars memang mengalami purnama, tapi terus ada yang memanfaatkan, purnama Mars dan bulan dianggap sama. Padahal ukuran Mars seperti titik cahaya, jauh lebih kecil dengan purnama bulan. Dan untuk sekarang tidak ada purnamanya. Sudah jelang akhir bulan, sudah masuk bulan tua," jelas Thomas Djamaluddin, kepala Lapan.
Selain itu Thomas juga menyatakan bahwa sesungguhnya Mars bisa langsung dilihat tanpa harus menunggu ratusan tahun. Mars disebut dapat muncul sendiri setiap hari selama posisinya searah dengan matahari. Jadi dapat dilihat langsung pada malam hari seperti layaknya bintang.
"Seperti bintang merah. Kalau malam ya bisa dilihat, sekarang ini bisa lihat. Terutama malam hari, antara bulan Agustus-September ini bisa dilihat," pungkasnya.