1. MALANG
  2. GAYA HIDUP

Sederetan rumor mistis populer di seputaran kampus UB

Beberapa cerita horor cukup populer di kalangan mahasiswa UB, sebut saja hantu Mbak Sri, hantu muka rata, dan hantu tanpa kaki.

©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Kamis, 20 Oktober 2016 18:43

Merdeka.com, Malang - Kisah horor tentang berbagai makhluk astral memang bukan hal baru. Terkadang, pengalaman seseorang dengan makhluk tersebut diceritakan kepada teman satu dan menyebar ke teman lainnya. Belum lagi cerita tersebut sampai ke telinga saksi mata lain yang mengalami serupa. Jadilah ia sebuah rumor horor yang laris-manis untuk diperbincangkan.

Salah satunya adalah rumor horor tentang makhluk astral di seputaran kampus Universitas Brawijaya, kota Malang. Berbagai cerita pun beredar diantara mahasiswa satu ke mahasiswa lainnya. Beberapa diantara cukup tersohor, sebut saja kisah hantu cantik Mbak Sri, hantu tanpa kaki dan hantu muka rata. Penasaran?

Kisah Mbak Sri
Kisah mbak Sri, cukup populer di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (dulu Fakultas Ekonomi). Rumor yang beredar dari mulut ke mulut menyebutkan, Mbak Sri seorang wanita muda seusia anak kuliahan yang cantik. Tak ada yang pernah mendengar kisah tentang penyebab kematian Mbak Sri.

Tantri, salah satu alumni FE UB bercerita bahwa saat duduk di bangku kuliah dirinya sering mendengar kisah teman-temannya di FE, terkait hantu cantik Mbak Sri.
"Yang sering liat dosen. Katanya, dia (Mbak Sri) sering pake scraft kuning dan duduk di pojok kelas", tutur Tantri.

Mbak Sri tidak mengganggu aktivitas mahasiswa. Hanya saja, Mbak Sri seringkali ikut duduk di kelas saat perkuliahan sedang berlangsung, terutama pada jam kuliah sore hingga malam hari.

Kisah hantu tanpa kaki
Kisah yang satu ini, cukup santer terdengar di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya. Banyak versi cerita yang beredar, namun dengan inti cerita yang sama. Salah satu versi cerita dituliskan oleh Susantogrup. Melalui forum kaskus, akun yang mengaku sebagai mahasiswa Perikanan, Universitas Brawijaya tersebut menceritakan tentang pengalaman teman sekelasnya.

Sekitar tahun 2007,UB masih baru memasang WIfi gratis. Mahasiswa seringkali memilih untuk mengakses internet gratis di kampus hingga malam, lantaran aksesnya lebih cepat. Terutama di titik-titik tertentu seperti di perpustakaan umum dan area rektorat.

Cerita bermula ketika Wati diajak tiga temannya (Nanang, Yuyut dan Unyil) untuk mengakses internet di area perpustakaan UB, sekitar pukul 8 malam. Asik bermain dengan laptopnya, hari semakin malam dan tanpa sadar yang tersisa hanya mereka berempat.

Sekitar pukul 10 malam, saat suasana kampus senyap, tanpa disadari ada seorang pria berpakaian serba hitam duduk tepat di belakang meja dimana keempat mahasiswa tersebut berada.

Tak berapa lama, bolpoin Nanang terjatuh di bawah meja. Saat mengambil pulpen yang terjatuh tersebut, Nanang terkejut karena pria berpakaian serba hitam tersebut tidak memiliki telapak kaki. Spontan saja Nanang merasa terkejut dan mengajak teman-temannya yang lain pulang. Tak menyadari keanehan tersebut, teman-teman Nanang yang lain memilih untuk tetap tinggal. Nanang bergegas pulang dan langsung mengirimkan sms kepada temannya, Yuyut.

"Tak lama kemudian nanang sms ke temen 1 lagi yaitu yuyut (panggilannya), isi smsnya kurang lbh " orang di depan kamu setan buruan pulang, kakinya gak ada" cz kurang percaya si yuyut ini iseng jatuhin barangnya juga ke bawah meja dan astaga ternyata memang kakinya gak ada, trus buruan dy cpt2 beres2 dan langsung pulang alasan sdh mlm (walaupun sbnarnya dy gak brani beritw 2 orang lainnya)",tulis Susantogrup.

Hal serupa dilakukan Yuyut kepada Wati, dan Wati pun melakukan trik yang sama dengan kedua temannya tersebut. Singkat cerita, akhirnya tinggal Unyil dan si pria berbaju hitam yang tinggal di perpustakaan. Si pria berbaju hitam kemudian menyapa Unyil.

(SR)
  1. Mistis
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA