Berupaya sodorkan solusi, tim penelitian mahasiswa Universitas Brawijaya teliti kandungan minyak nabati dalam biji bunga matahari.
Merdeka.com, Malang - Tak dipungkiri, bunga matahari merupakan tanaman bunga yang handal dalam memikat mata. Tak heran, jika tanaman dengan nama latin ini Helianthus Annuus L. ini, kerap terlihat sebagai penghias taman. Lebih dari itu, bunga matahari ternyata menyimpan kandungan minyak nabati yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan maupun kecantikan. Nilai gizi dan manfaat minyak nabati tersebut, dapat digunakan sebagai bahan kosmestik, obat - obatan, minyak masakan rumah, margarin dan keperluan industri lainnya.
Sayangnya, produksi biji bunga matahari di Indonesia masih terbatas, kendati permintaan akan minyak tersebut semakin meningkat. Pasalnya, produksi biji bunga matahari cenderung mengarah pada pemanfaatannya sebagai pangan.
Melirik persoalan tersebut, tiga mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, melakukan penelitian untuk menggali genotip potensial bunga matahari lokal, yang diduga memiliki kandungan minyak nabati tinggi. Genotip sendiri merupakan istilah yang berarti susunan gen yang menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dan bersifat tetap.
Dilansir Prasetya Online Universitas Brawijaya, penelitian yang digawangi Ayu Nurlaila Indah, Sanu Dwi Orlimao, dan Maharani Mega Candra Kartika ini memandang bahwa, masyarakat maupun industri di tanah air yang membutuhkan minyak biji bunga matahari, masih mendapatkannya dari negara lain, seperti India. Padahal, Indonesia memiliki plasma nutfah bunga matahari. Terlebih, plasma nuftah tersebut dapat dikembangkan dan dibentuk menjadi sebuah varietas unggul untuk menekan nilai impor.
"Data FAO juga menunjukkan bahwa nilai impor Indonesia terhadap minyak bunga matahari setiap tahunnya selalu meningkat, sementara negara lain saat ini sudah mulai fokus untuk memproduksi minyak nabati dari 90 persen biji bunga matahari yang dihasilkan," kata Sanu Dwi Orlimao, salah satu anggota penelitian.
Saat ini, Sanu bersama timnya tengah melakukan penelitian pada bunga matahari di desa Kepuharjo, Kabupaten Malang. Mereka tengah berupaya melakukan analisis terkait kandungan minyak dari genotip-genotip potensial dalam bunga matahari tersebut. Tujuannya, untuk menemukan satu atau beberapa genotip dengan kadar minyak tinggi, dan berpotensi sebagai calon varietas.
Sanu menambahkan, penelitian tersebut akan menghasilkan informasi terkait karakter agronomi dan genotip bunga matahari dengan daya hasil tinggi. "Selain itu, juga untuk peningkatan pengembangan dan produksi biji bunga matahari hasil persilangan bebas dengan kadar minyak tinggi, serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri atas tingginya permintaan terhadap minyak nabati," pungkasnya.