Tak hanya elok dengan panorama alamnya, ini yang buat pantai Balekambang populer di kalangan wisatawan.
Merdeka.com, Malang - Berbicara tentang pantai Malang, tentu kamu tak ingin melewatkan keelokan pantai Balekambang, bukan? Kemiripannya dengan Tanah Lot Bali, bukanlah menjadi satu-satunya daya tarik pantai ini. Selain memiliki panorama alam yang memukau, pantai ini juga menyajikan kisah menarik yang sayang untuk dilewatkan.
Secara administratif, Pantai Balekambang terletak di desa Srigoco, kecamatan Bantur, kabupaten Malang. Pantai yang membentang sejauh 200km ini terbilang bersih dan terawat. Pantai Balekambang memiliki air laut yang dangkal serta kaya akan berbagai jenis biota laut. Saat air laut surut, kamu bisa menyaksikan berbagai jenis karang serta beragam jenis ikan yang berselimut jernihnya air laut.
Tak heran jika pantai ini cukup populer dikalangan wisatawan. Terlebih, fasilitas yang tersedia di pantai ini terbilang cukup lengkap. Kamu bisa menemukan sederetan warung tradisional, toko souvenir, toilet umum, dan bahkan penginapan di sekitar pantai. Tak hanya itu, pantai Balekambang juga menyediakan camping ground buat kamu yang hobi bercengkerama dengan alam bebas.
Kehadiran tiga pulau yang berjajar di tengah pantai Balekambang, seolah-olah semakin mengentalkan nuansa eksotisme yang dihadirkannya. Ketiga pulau tersebut masing-masing adalah pulau Ismoyo, pulau Anoman, dan Pulau Wisanggeni. Uniknya, tepat di tengah pulau Ismoyo. dibangun sebuah pura yang serupa dengan desain pura Tanah Lot. Pura yang dinamai dengan Amerta Jati tersebut di bangun pada tahun 1985. Sebuah jembatan dibangun untuk menghubungkan pulau Ismoyo dengan bibir pantai.
Pura Amerta Jati hingga kini masih digunakan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan keagamaan Umat Hindu. Warga setempat pun masih memegang teguh tradisi suroan dan upacara Jalanidha Puja. Tradisi Suroan adalah perayaan menyambut datangnya satu suro, atau hari pertama dalam kalender Jawa. Tradisi suroan dilakukan dengan melarung (baca: membuang) sesaji ke laut, yang diyakini sebagai cara untuk menolak segala bentuk marabahaya. Sebagian sesaji juga dibagikan kepada wisatawan yang datang menyaksikan tradisi upacara tahunan ini.
Upacara Jalanidha Puja merupakan ritual yang menjadi bagian dari perayaan Nyepi. Upacara ini dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan diri dari segala hal buruk. Layaknya tradisi suroana, upacara Jalanidha Puja juga melangsungkan larung sesaji ke laut. Hanya saja larung sesaji ini menjadi ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Sang pencipta.
Dua upacara tersebut menjadi salah satu pesona yang berhasil menyedot kedatangan para wisatawan ke pantai Balekambang, baik wisatawan mancanegara maupun domestik. Nah, tertarik untuk berkunjung, bukan?