Ini legenda Satumi yang mengitari keelokan Coban Raksasa di tengah rerimbunan pohon pinus.
Merdeka.com, Malang - Coban Raksasa, salah satu keindahan alam yang tersimpan di desa Ngadas, kecamatan Poncokusomo, kabupaten Malang. Sesuai dengan penamaannya, coban yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ini memiliki kucuran air yang cukup deras. Ketinggian air terjun ini mencapai 250 meter dengan volume air yang jatuh lebih dari 450 liter per detik.
Tak hanya karena kondisi fisik air terjun yang besar, penamaan Coban Raksasa ternyata berasal dari sebuah kisah yang dikenal warga setempat dengan legenda Sutami. Alkisah, Satumi adalah seorang yang dikenal karena kesaktiannya yang tak tertandingi oleh siapapun. Satumi bersemedi di bawah air terjun yang tak mudah dijamah oleh manusia maupun makhluk lainnya.
Satumi yang terkenal angkuh, menantang siapapun yang ingin menantang dirinya untuk melewati rintangan hutan belantara terlebih dahulu. Tak disangkal, medan yag ditempuh menuju Coban Raksasa memang terbilang sulit. Satumi beranggapan bahwa melawan dirinya tanpa menaklukan hutan terlebih dahulu sebagai tindakan yang sia-sia. Keangkuhan Satumi terus berlangsung, hingga akhirnya dirinya tenggelam oleh keangkuhannya tersebut. Satumi, akhirnya tumbang di Coban Raksasa.
Keangkuhan Satumi dipandang sebagai sebuah pelajaran moral yang berharga. Warga desa senantiasa berpesan kepada pengunjung untuk tidak melakukan hal-hal negatif selama berkunjung ke Coban Raksasa. Berdasar keyakinan warga, hal tersebut dilakukan agar pengunjung terhindar dari kutukan Satumi.
Pesan ini sebenarnya juga ditujukan agar pengunjung senantiasa turut menjaga kelestarian keindahan alam yang tersimpan di Coban ini. Pasalnya, panorama yang dihadirkan oleh Coban Raksasa di balik rerimbunan pohon pinus, akan membuat siapapun yang melihatnya terpana. Bagaimana, tertarik melihat keelokan Coban Raksasa?