1. MALANG
  2. KULINER

Pengaruh citarasa tionghoa pada kuliner khas Malang

Bakso dan cwie mie merupakan dua makanan khas dari Malang. Namun tahukah kamu bahwa dua makanan ini berasal dari tradisi kuliner Tionghoa?

©2017 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Rabu, 25 Januari 2017 00:17

Merdeka.com, Malang - Sebagai sebuah kota peristirahatan dan tujuan wisata, Malang tak hanya memiliki pemandangan dan cuaca yang memanjakan saja. Bagi lidah-lidah pengembara yang ingin mencicipi rasa lezat, Malang memiliki banyak sajian khas yang tidak hanya lezat namun juga menjadi ciri khas dari kota tersebut seperti bakso dan cwie mie.

Bakso dan cwie mie merupakan dua dari beberapa hidangan yang khas dan terkenal di kota Malang. Bagi banyak orang, rasa bakso dan mie di Malang masih belum tertandingi dari daerah lain. Bahkan banyak orang dari luar kota datang berkunjung hanya untuk mencicipi dua makanan yang khas dan membuat nama kota Malang menjadi terkenal berkatnya. Untuk nama besar yang disandang kota Malang dari makanannya ini, kita berutang banyak pada khasanah kuliner Tionghoa.

Pengaruh dari citarasa dan masakan Tionghoa pada makanan khas beberapa daerah di Indonesia memang tidak dapat dipungkiri. Bahkan makanan soto yang memiliki sangat banyak variasi dan berbeda-beda di tiap daerah yang ada di Indonesia ternyata juga memiliki akar dari masakan Tionghoa. Malang sendiri juga memiliki variannya sendiri yaitu soto kampung yang memiliki isian dari ayam, kentang, kubis, telur, dan seledri dengan kuah koya yang kental.

Pengaruh besar dari citarasa Tionghoa ini akan semakin terasa pada hidangan yang dianggap sangat khas dan mewakili Malang yaitu bakso. Secara nama Bakso sendiri berasal dari dialek Hokkian yang berarti daging giling. Bola-bola daging giling yang lezat ini pada mulanya dulu biasa dibuat dengan daging babi, namun ketika masuk ke Nusantara terutama Malang daging tadi berubah menjadi sapi karena banyaknya muslim serta sulitnya mencari daging babi.

Seiring perkembangan waktu, kuliner bakso daging sapi ini diadaptasi oleh masyarakat Indonesia dengan variasi yang beragam. Isian dan kuah yang disajikan oleh bakso di masing-masing daerah menjadi berubah dan disesuaikan dengan citarasa yang disukai di tempat tersebut. Di Malang sendiri, bakso mulai banyak berkembang pada tahun 1970-an dan hingga saat ini menjadi salah satu panganan yang khas dari kota Malang.

(RWP)
  1. Makanan Khas Malang
  2. Kuliner
  3. Kuliner Kaki Lima
  4. Imlek 2017
  5. Pecinan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA