Malang

Merdeka.com, Malang - Siti Aisyah Anggraeni (2), balita yang terjebur di saluran irigasi di kabupaten Malang, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jasad korban ditemukan di sebuah saluran air yang berjarak sekitar 25 Km dari posisi semula.

Korban dinyatakan hilang sejak Jumat (3/3) siang setelah lepas dari pengawasan neneknya. Balita tersebut diduga merangkak dan tercebur ke sungai Ilang dekat rumahnya, desa Putukrejo, kecamatan Gondanglegi, kabupaten Malang.

Muji Utomo, Koordinator Satuan Siaga Bencana (Satgana) PMI Kabupaten Malang mengungkapkan, korban ditemukan oleh warga yang tengah melalui lokasi tersebut. Kondisi jasad korban memprihatinkan dengan luka di beberapa bagian.

"Tim kemarin sebenarnya sudah menyisir lokasi tersebut, tetapi memang saluran irigasinya terbagi-bagi ke pesawahan," kata Muji Utomo, Minggu (5/3).

Jasad korban ditemukan oleh warga dusun Boro, desa Panggungrejo, kecamatan Gondanglegi. Korban dalam posisi terlentang di pingir aliran irigasi.

Sementara itu, masyarakat setempat penasaran untuk menyaksikan proses erga berbondong-bondong penasaran, karena memang terus menjadi perbincangan.

"Ramai sekali, penasaran ingin melihat. Dari fotonya bisa dilihat mas," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Aisyah dalam pengawasan neneknya, Piatin bermain di halaman rumah yang berdekatan dengan aliran sungai Ilang desa Putukrejo, kecamatan Gondanglegi, kabupaten Malang.

Sesaat sang nenek meninggalkan Aisyah untuk mengambil pisau mainan dan baju korban. Sementara Aisyah ditinggal sendirian di halaman rumah sekitar 10 menit.

Saat sang nenek kembali, ternyata tidak menemukan Aisyah di tempatnya. Balita Aisyah diduga meangkak ke arah sungai dan terjebur.