1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Rombongan Kirab Resolusi Jihad PBNU diterima di Balaikota Malang

Wawali Sutiaji menerima rombongan kirab Resolusi Jihad PBNU di Balaikota Malang pad jumat (14/10) sore.

©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Sabtu, 15 Oktober 2016 13:09

Merdeka.com, Malang - Pada jumat (14/10) sore, bertempat di halaman depan Balaikota Malang telah dilaksanakan Penyambutan Rombongan Kirab Resolusi Jihad yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Rombongan ini diterima secara resmi oleh Wakil Walikota Malang, Drs. H. Sutiaji pada pukul 17.30 WIB. Pada kegiatan tersebut hadir pula Wakil Bupati Malang, M. Sanusi dan Pengurus NU Kota Malang dan Forkopimda Malang Raya.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional. Sedangkan Resolusi jihad sendiri merupakan pernyataan tertulis yang disepakati oleh wakil-wakil masyarakat yang memuat tuntutan untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia sesuai dengan landasan ajaran islam dan sejatinya meminta ketegasan pemerintah indonesia untuk segera mendeklarasikan perang suci atau perang jihad. Resolusi ini dipelopori oleh hadharatusyaikh ( tuan guru besar) KH. Hasyim Asy’ari.

Penerimaan rombongan kirab Resolusi Jihad PBNU di Balaikota
© 2016 merdeka.com/Istimewa

Sementara itu, dalam sambutannya, Sutiaji menyatakan bahwa Resolusi jihad secara realitas memberikan konstribusi nyata demi tegaknya negara kesatuan republik indonesia dan menyatakan NKRI sebagai konsep final.

"Oleh karena itu, para santri sekaligus generasi muda perlu menelusuri lebih jauh tentang sejarah perjuangan para kyai-santri pendahulu agar kita dan generasi kita dapat mengetahui sejarah yang benar," jelas Sutiaji.

Sutiaji juga berpesan agar para santri ini dapat mengantisipasi efek yang muncul harus memperhatikan perkembangan yang sangat cepat dan tantangan global yang semakin berat. Santri harus dapat lebih bersikap aktif, tanggap dan memiliki responsibilitas yang tinggi terhadap berbagai permasalahan di masyarakat.

Para santri dianggapnya harus berani tampil dan mengembangkan dirinya agar tidak saja memiliki ketangguhan jiwa yang berdasarkan nilai-nilai keislaman, budi pekerti yang mulia, tetapi juga hendaknya para santri memiliki berbagai disiplin ilmu ketrampilan lainnya. Sebab globalisasi dan modernisasi tidak mungkin dihindari. Salah satu langkah yang bijak adalah mempersiapkan diri agar tidak kalah dalam persaingan.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Info Kota
  2. Keagamaan
  3. Sutiaji
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA