Guna menghindari kasus tahanan kabur, Polres Malang menerapkan sejumlah aturan baru. Personel penjagaan ditambah, dan penjagaan semakin ketat.
Merdeka.com, Malang - 49 Tahanan Polres Malang kembali menempati ruang tahanan yang sebelumnya direnovasi. Pemindahan para tahanan dengan pengawalan super ketat aparat bersenjata.
Para tahanan diangkut dengan menggunakan bus dan sebuah mini bus. Sebelumnya para tahanan dititipkan ke Satpas Singosari, setelah kasus 17 tahanan kabur. Kini ruang tahanan telah mengalami renovasi dan penambahan sejumlah fasilitas.
"Alhamdulillah sudah sesuai dengan standar keamanan. Sanitasinya, kamar mandinya sudah kita tata semua. Semua ruangan ada CCTV, kamar mandi dibuat setengah badan, sehingga kita bisa monitor semua," kata AKBP Yade Setiawan Ujung, Kapolres Malang, Jumat (9/5).
Kata Ujung, ruang tahanan baru mampu menampung sekitar 100 orang. Lebih banyak 40 orang dibanding kapasitas sebelumnya.
Guna menghindari kasus tahanan kabur seperti beberapa waktu lalu, Polres Malang menerapkan sejumlah aturan baru. Personel penjagaan dilakukan penambahan, selain dilakukan pemeriksaan lebih ketat.
Para pembesuk menjalani pemeriksaan lebih ketat sebelum masuk. Selain itu pembesuk dan tahanan tidak boleh bersentuhan langsung tetapi berkomunikasi dengan earphone.
"Kita siapkan Polwan yang menggeledah para pengunjung yang akan besuk. Jadi pembesuk yang setiap Selasa dan Kamis itu diperiksa dan memakai ear phone to earphone," jelasnya.
Seperti diketahui, sebanyak 17 orang tahanan Polres Malang kabur dengan menjebol atap tahanan. Akibatnya, polisi harus bekerja keras untuk kembali menangkap mereka.
Polres Malang selanjutnya melakukan renovasi ruang tahanan, sementara para tahanan dititipkan di Satpas Singosari dan LP Wanita Sukun Malang.