1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Dinas Kesehatan sebut jumlah kasus DBD meningkat

Data Dinas kesehatan sebut kasus DBD di Malang mencapai angka 402 kasus di Kota Malang.

© www.bu.edu. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Jum'at, 26 Agustus 2016 16:37

Merdeka.com, Malang - Layaknya pengetahuan umum, demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) merupakan jenis penyakit demam akut yang disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus, dengan genus Flavivirus, atau dikenal dengan nama Virus dengue. Penyakit ini ditularkan pada manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menunjukkan, jumlah kasus demam berdarah (DBD) Januari-Juli 2016 sebanyak 402 kasus. Jumlah tersebut sudah melebihi angka setahun kemarin yang hanya 392 kasus.

"Januari sampai Juli 2016 ada 402 kasus, sedangkan tahun lalu 392 kasus selama setahun. Kami berharap tidak bertambah lagi," kata Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif di Malang, Kamis (25/8), seperti dilansir dari merdeka.com.

Dari angka 402 kasus, terdapat dua kasus kematian tahun ini, sementara tahun lalu terjadi tiga kasus kematian. Padahal saat ini penyakit DBD masih terus menjadi ancaman, lantaran hujan yang masih kerap turun. Agar angka kasus DBD dapat ditekan, pihaknya meminta masyarakat untuk berpartisipasi secara penuh terkait pencegahan dan penularan. Tempat-tempat sekitar rumah rawan menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti.

Salah satu yang bisa dilakukan masyarakat adalah meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Masyarakat harus mewaspadai tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk, termasuk lubang tiang bendera sekalipun. Lubang tiang bendera, dipastikan menjadi tempat tumbuh kembangnya nyamuk penyebab DB. "Ini sepele tetapi penting, mewaspadai lubang tiang bendera," katanya.

Lubang tiang bendera, kalau sudah tidak terpakai harus ditutup. Kalau tidak air akan menggenang, menjadi sarang dan tempat berkembang biak nyamuk. "Harus ditutup kalau sudah tidak digunakan," lanjut Husnul.

Selain lubang tiang bendera, yang patut diwaspadai adalah pot tanaman, kaleng bekas dan bak mandi. Segala bentuk barang yang digenangi air harus dimusnahkan agar tidak menjadi sarang nyamuk.

Husnul juga menyarankan untuk membuat perangkap nyamuk dengan memakai baskom berisi air bersih. Gunakan kain kasa warna hitam untuk menutup rapat baskom tersebut.

Baskom tersebut akan menjadi sarang nyamuk dari bertelur, tumbuh menjadi larva, berubah jentik dan menjadi nyamuk lagi. Nyamuk tersebut tidak akan bisa keluar dari perangkap itu, tetapi lama-lama akan mati dengan sendiri selama tidak dibuka penutupnya.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Info Kota
  2. Kesehatan
  3. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA