1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Berniat reuni, Izzudin meninggal mendadak saat ke Segara Anakan

Berniat nikmati reuni bersama teman-teman pesantren, Izzudin Al Ansori (35) meninggal dunia saat menuju ke Segara Anakan. Simak

©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Senin, 14 November 2016 16:07

Merdeka.com, Malang - Berniat reuni dengan teman-teman semasa di pesantren, seorang pria asal Tuban meninggal dunia saat berada di lokasi wisata. Izzudin Al Ansori (35) meninggal dunia secara mendadak saat berwisata ke Segara Anakan, Pulau Sempu Kabupaten Malang. Meskipun belum ada keterangan medis, Izzudin diduga meninggal karena kelelahan.

Kejadian bermula ketika korban janjian berkumpul di Malang dan melanjutkan menuju Pulau Sempu bersama delapan orang temannya. Namun dalam perjalanan, korban diduga kelelahan dan pingsan.

Jenazah Izzudin Al Ansori
© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko

Dilansir dari merdeka.com, salah satu rekan korban, Tommy Riza mengatakan bahwa saat berjalan, Izzudin sempat mengaku sunduken (sakit perut), sehingga memutuskan untuk beristirahat.

"Saat berjalan, sempat mengaku sunduken (sakit perut), sebelum istirahat," kata Tommy, saat ditemui di kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Minggu (13/11).

Korban dan kawan-kawannya adalah rekan saat duduk di Tsanawiyah dan pernah tinggal di Pondok Pesantren Al-Muqibik Tambak Beras, Jombang. Mereka reuni setelah puluhan tahun tidak bertemu. Mereka berkumpul di Pantai Sempu dan makan-makan sebelum kemudian menuju Segara Anakan. Selama perjalanan kondisi hujan dan licin, tetapi tidak menyurutkan keinginan mereka.

Medan yang licin, membuat mereka harus bekerja keras untuk sampai ke tujuan. Masing-masing beberapa kali terjatuh selama perjalanan, hingga akhirnya beristirahat di sebuah tempat.

"Mungkin kelelahan, saat istirahat korban pingsan. Terus napasnya ngorok-ngorok," katanya.

Saat itulah teman-teman korban berupaya untuk mencari bantuan ke pos penjagaan. Karena di lokasi memang sulit sinyal, sehingga harus ditempuh dengan jalan kaki.

Kasat Polairud Polres Malang, AKP Nyoto Gelar menjelaskan, korban dan rekan-rekannya sejak awal hendak ke Segara Anakan. Setelah menyewa perahu, kemudian berjalan kaki sekitar satu jam.

"Kondisi hujan, mereka menyusuri jalanan setapak dan berlumpur. Kemungkinan kelelahan hingga korban pingsan saat istirahat," katanya.

Korban selanjutnya dievakuasi menuju RSSA Malang untuk menjalani visum. Sekitar pukul 20.30 WIB, jenazah korban diambil keluarga untuk dimakamkan di Tuban.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, karena itu korban langsung diserahkan kepada keluarga," kata Nyoto.

(SR)
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA