Ujian Nasional (UN) menjadi salah satu alasan larangan konvoi Aremania.
Merdeka.com, Malang - Ujian Nasional (UN) menjadi salah satu alasan larangan konvoi Aremania. 'Siswa SMA/SMK masih menjalani UN hingga Kamis (7/4) dan dilanjutkan kembali Senin (11/4) depan. Pihak keamanan mengambil langkah tegas melarang konvoi keliling Kota Malang.
"Kasihan adik-adik yang sedang Unas. Kasihan masyarakat Malang. Kemarin ada perempuan ketakutan di situ, diteror, kasihan kan," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Decky Hendarsono di Malang, Rabu (6/4).
Pihak keamanan bertindak tegas kepada Aremania yang melakukan konvoi. Perayaan kemenangan Arema sudah dirasakan cukup, karena itu dilakukan penilangan jika terjadi pelanggaran lalu lintas.
"Para peserta konvoi yang melanggar lalu lintas langsung ditilang. Dilarang berboncengan tiga, mobil box juga tidak boleh digunakan mengangkut orang, karena memang bukan peruntukannya," terangnya.
Pihak keamanan tidak memberikan izin konvoi. Para pengguna jalan harus melengkapi diri seperti pengguna jalan lain.
"Konvoi tidak diperbolehkan, harus dirayakan di masing-masing wilayah. Tidak boleh yang kabupaten masuk ke Kota Malang. Konvoi yang dilayani di kota saja. Yang melanggar akan kita tilang," katanya.
Decky mengaku telah melakukan koordinasi dengan para koordinator Aremania agar bisa kondusif. Para personel juga disiagakan, termasuk dari Brimob Polda Jawa Timur.
"Kita sudahi konvoi. Saya cukupkan. Tidak pakai helm akan ditangkap per hari ini. Tadi sudah ada kesepakatan. Ada penanggungjawabnya, ada seniornya," katanya.
Sementara itu di depan Stasiun Kota Baru didirikan dua pos tenda pengamanan. Stasiun Kota Baru menjadi tempat berkumpul Aremania, karena memang berdekatan dengan Kantor Arema Cronus, dan patung Singga yang menjadi identitas. Puluhan Aremania ditilang, bahkan sebagian berusaha dibubarkan.
Udin Muharto, salah satu koordinator konvoi berusaha melobi Kapolresta. Namun konvoi tidak mendapat izin, kendati para Aremania sudah banyak berkumpul. Kapolres minta jaminan tidak terjadi pelanggaran.
"Koordinasi dengan Kapolres soal konvoi. Aremania diminta pakai helm, kita lakukan koordinasi," katanya.
Reporter: Darmadi Sasongko