1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Sejumlah tokoh nasional akui kehilangan sosok KH Hasyim Muzadi

KH Hasyim Muzadi dikenang sebagai seorang kiai yang netral dan menebar kedamaian demi kepentingan bangsa Indonesia.

©2017 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Kamis, 16 Maret 2017 13:54

Merdeka.com, Malang - Mantan ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi meninggal pada Kamis (16/3) pukul 06.15 WIB. Meninggalnya anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini meninggalkan rasa kehilangan bukan saja bagi warga NU namun juga bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sejumlah tokoh nasional juga mengakui kehilangan mereka atas meninggalnya Kiai Hasyim ini. Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa yang sempat mengunjungi Kyai Hasyim beberapa waktu yang lalu menuturkan dua hal yang sangat diingatnya dari almarhum.

"Tiga bulan sekali beliau undang kiai muda dan para kader NU di pondok ini. Beliau selalu menyampaikan jadikan Islam sebagai Rahmatan lil Alamin," kata Khofifah dilansir dari Merdeka.com.

Khofifah juga menuturkan pesan terakhir KH Hasyim Muzadi setiap bertemu yaitu menjadikan Islam sebagai penyejuk dan penyemangat kasih sayang antar sesama. Dan bagaimana menyelaraskan antara agama denga negara.

"Itu dua pesan beliau ketika bertemu saya. Dan beliau tidak henti-hentinya selalu mengingatkan hal tersebut," kenangnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf juga mengenang sosok Kyai Haysim dan tiga hal penting yang paling diingatnya. Bahkan Gus Ipul tak sungkan menyebut bahwa Kyai Hasyim merupakan seorang ulama pejuang.

"Ada tiga hal penting yang bisa saya katakan atas wafatnya beliau. Pertama, beliau adalah ulama pejuang. Semasa hidupnya, beliau sangat peduli dengan perekonomian umat," terangnya.

Kedua, Gus Ipul juga menyebut bahwa Kiai Hasyim adalah seorang ulama yang berjuang keras, terlibat aktif mendamaikan konflik yang terjadi di beberapa daerah.

"Jadi beliau berusaha menjembatani perdamaian di dunia, salah satu contoh di Thailand, dan beberapa tempat lainnya. Yang ketiga, Kiai Hasyim Muzadi banyak ikut berperan dalam suasana politik untuk menjaga keutuhan Indonesia," jelas Gus Ipul.

"Kiai Hasyim Muzadi seperti sosok Gus Dur yang punya peran penting menjaga kedamaian. Jadi beliau itu seperti gus Dur. Beliau selalu terlibat dalam dialog dan terjun langsung dalam menjaga kedamaian umat," sambungnya.

Selain dari Gus Ipul dan Khofifah yang merupakan kader NU, rasa kehilangan juga muncul dari calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat. Djarot beberapa waktu lalu sempat mengunjungi Kiai Hasyim di Malang dan mengaku telah cukup lama kenal sejak dia menjadi Wali Kota Blitar, Jawa Timur, tahun 2010 silam.

"Saya sangat kehilangan sosok kiai yang santun, ramah dan selalu membawa kedamaian," ungkap Djarot.

"Indonesia kehilangan putra terbaik bangsa. Sekali lagi saya turut berduka cita atas meninggalnya Bapak KH Hasyim Muzadi," sambungnya.

Kenangan terhadap Kiai Hasyim sebagai juru damai juga diungkapkan oleh Menko Polhukam Wiranto. Dia menyebut sosok Hasyim Muzadi sebagai sosok bijak dan selalu bersikap netral dalam kondisi apapun.

"Kita kehilangan orang yang bijak, orang bijak itu artinya beliau selalu pertimbangkan berbagai hal berbagai kasus dengan kaca mata netral dengan kaca mata yang bijak dalam arti tidak semata-mata berpihak pada siapapun yang sedang berkonflik," kata Wiranto.

Wiranto menjelaskan bahwa Kiai Hasyim dapat memberikan contoh bagi siapapun di sekitarnya. Bahkan dia meyakini bahwa almarhum selalu teguh bersikap netral dan tak berpihak pada kepentingan apapun.

"Selalu melihat dengan kaca mata yang jernih dengan kaca mata yang menyejukkan sehingga timbulkan rasa tentram bagi siapapun yang bergaul dengan beliau," ujarnya.

Jenazah KH Hasyim Muzadi sendiri akan dimakamkan di Pondok Pesantren Al Hikam, Beji, Depok. Menurut rencana, Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menjadi inspektur upacara pemakaman mantan ketua PBNU tersebut.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Hasyim Muzadi meninggal dunia
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA