Sistem Aplikasi Masyarakat Bertanya Terpadu (SAMBAT ) ini diluncurkan oleh Pemkot Malang untuk menampung saran, kritik, dan aduan warga.
Merdeka.com, Malang - Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 tahun 2016 yang dilakukan di kota Malang ditutup dengan sebuah hal yang cukup mengesankan. Pada penutupan tersebut, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika melakukan peluncuran Sistem Aplikasi Masyarakat Bertanya Terpadu (SAMBAT ) online.
Sistem tersebut cukup inovatif karena dapat membantu pengaduan publik kepada Pemerintah Kota secara online melalui SMS atau layanan pesan singkat. Sistem ini sendiri merupakan upaya dari Pemkot Malang untuk memperhatikan dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya.
Penamaan dari layanan ini juga cukup unik yaitu 'sambat' yang merupakan bahasa Jawa dari kata mengeluh. Aplikasi ini memang dirancang sebagai tempat warga kota Malang menumpahkan keluh kesah yang dimilikinya. Dengan cara ini warga dapat langsung 'sambat' atau mengeluh kepada Pemerintah Kota untuk segera dicari penyelesaian terhadap masalah kota.
Layanan SAMBAT yang diluncurkan oleh Pemkot Malang pada jumat (20/5) ini adalah versi 1 yang berbasis SMS dan berfungsi untuk menerima pengaduan masyarakat melalui sms ke nomor 081333781111. SMS pengaduan itu selanjutnya akan diteruskan ke dinas terkait untuk dipelajari lebih lanjut dan dicari pemecahan masalahnya.
Peluncuran layanan ini sendiri diluncurkan secara simbolis melalui penyalaan sirine pada penutupan upacara Harkitnas di kota Malang. Selanjutnya walikota Malang, H. Mochammad Anton menyaksikan pengoperasian dari aplikasi SAMBAT ini dan menyampaikan bahwa masukan dan kritikan yang muncul dapat menjadi saran dan masukan bagi Pemkot Malang.
Cara melakukan pengaduan ini sendiri cukup mudah yaitu melalui SMS atau layanan pesan singkat. Cara penulisannya adalah ketik Sambat[spasi]isi pengaduan/saran/kritik kemudian kirim ke 081333471111.