Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang, pada sabtu (6/8) lalu menemui Walikota Malang, H. Mochammad Anton membahas pembangunan Islamic Centre.
Merdeka.com, Malang - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang, pada sabtu (6/8) lalu menemui Walikota Malang, H. Mochammad Anton di jalan Ijen nomor 2 Malang. Dalam pertemuan itu, dengan dipimpin ketua MUI kota Malang, KH. Baidlowi Muslich, dibahas beberapa hal termasuk keberlanjutan pembangunan Islamic Centre.
"Penting kami pertanyakan, karena MUI mewakili ummat sangat mengharapkan kota Malang memiliki dan sudah seharusnya memiliki islamic centre, "ujar KH. Baidlowi Muslich.
KH. Baidlowi menyampaikan bahwa pada saat tim Litbang MUI Pusat melakukan kunjungan kerja ke kota Malang, salah satu catatan pentingnya adalah berupa rekomendasi agar MUI Kota Malang mendorong percepatan pendirian Islamic Centre di kota Malang.
"Kehadiran islamic centre akan menjadi pusat kajian islam dan diharapkan mampu mereduksi aliran aliran radikal yang jauh dari nilai islam yang rahmatan lil'alamin," tegasnya.
Kunjungan dari MUI kota Malang itu disambut dengan positif oleh Abah Anton.
"Sejak awal rencana dan pemikiran untuk membangun Islamic Centre, kesemuanya diarahkan untuk pemberdayaan ummat. Karena kehadirannya akan mampu dikembangkan menjadi pusat edukasi tentang keislaman, tempat wisata religi, kegiatan manasik, pusat kajian ekonomi, tumbuhnya simpul simpul ekonomi baru sekaligus dapat dipergunakan untuk sekretariat MUI," ujar Abah Anton.
Bahkan Anton juga menambahkan bahwa Pakde Karwo, Gubernur Jatim telah menitipkan pesan agar di kota Malang dibangun Islamic Centre dengan masjid yang memiliki ciri khas kedaerahan. MUI kota Malang juga akan terus melakukan kunjungan ke beberapa pihak demi mendukung terbangunnya Islamic Centre ini termasuk pada Ketua DPRD kota Malang.
"Kami percaya, dewan sebagai pembawa aspirasi rakyat akan mendukung segera dibangunnya program ini. Kalau enggak malah aneh, "tandas KH. Baidlowi.