Jelang lebaran, BI meminta masyarakat lebih waspada dengan peredaran uang palsu yang kian marak.
Merdeka.com, Malang - Jelang lebaran yang akan segera datang, Bank indonesia (BI) membantu masyarakat mendapat uang baru melalui penukaran di mobil kas keliling dan bank umum. Dilansir dari Merdeka.com, selain untuk melayani masyarakat, cara ini juga sekaligus digunakan untuk mereduksi peredaran uang palsu.
"Ini sekaligus langkah kami untuk meminimalkan peredaran uang palsu di masyarakat," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang Dudi Herawadi, senin (20/6).
Sejak rabu(15/6), Bank indonesia menyediakan 11 mobil kas keliling yang melayani penukaran pecahan uang baru. Mobil-mobil tersebut memiliki jadwal sendiri ke beberapa titik di wilayah Malang. Hal serupa juga dilakukan oleh bank-bank lain.
Dudi Mengatakan bahwa saat ini pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang uang palsu sudah semakin meningkat. Namun dalam suasana ramadan ketika tingkat transaksi meningkat, dikhawatirkan akan muncul orang yang memanfaatkan situasi untuk mengedarkan uang palsu. Oleh karena itu hal ini harus sedapat mungkin diwaspadai.
"Harus diwaspadai munculnya peredaran uang palsu, terutama selama Ramadan," tegasnya.
Berdasar data Bank Indonesia Malang, mulai januari hingga mei 2016, telah ditemukan 3.600 uang palsu. Uang palsu tersebut berasal dari pecahan besar yaitu lembaran Rp 100.000, Rp 50.000 dan Rp 20.000.
"Paling banyak pecahan Rp 100 ribu tetapi itu palsu," ungkap Rini Mustikaningsih, Deputi BI Malang Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern (SPMI).
Angka peredaran uang palsu tersebut mengalami kenaikan 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. BErhasil ditemukannya uang palsu tersebut karena masyarakat yang semakin sadar serta kesigapan petugas bank.
"Karena kebanyakan uang palsu ditemukan oleh pihak bank umum," katanya.