1. MALANG
  2. GAYA HIDUP

Gula-gula pembangun kota Malang pada awal abad ke-20

Pabrik Gula Krebet ©Troppen Museum. ©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Sabtu, 30 Juli 2016 19:36


Industri gula ini juga lah yang menimbulkan munculnya banyak jalur kereta api dari dan ke wilayah Malang. Pada masa lalu, jalur kereta dan tram ini menghubungkan berbagai wilayah Malang mulai dari Tumpang, Gondanglegi, Kepanjen, hingga Dampit. Sayangnya sekarang sebagian besar rel tersebut sudah tidak dimanfaatkan lagi dan sebagian jalurnya sudah tertutup jalan.

Namun pada beberapa wilayah yang selatan Malang, beberapa jalur bekas lori ini masih dimanfaatkan oleh petani tebu untuk mengangkut hasil paneh mereka menuju ke tempat pengepulan. Hanya saja berbeda di masa lalu ketika gerbong tebu ini ditarik lori, sekarang penariknya adalah kerbau dan jarak yang ditempuh tidak lah jauh.  

Masa bulan madu industri gula ini terjadi pada sekitar dekade 1920-an, pada masa itu pemerintah Hindia Belanda memiliki ratusan pabrik gula di wilayahnya dan merupakan sektor andalan mereka. Di Malang sendiri, kemajuan pesat juga terjadi pada sekitar tahun-tahun tersebut.

Dari yang sebelumnya hanya sebuah wilayah yang berada di bawah Pasuruan, Malang memperoleh status sebagai staatgemeente atau kotamadya pada tahun 1914. Dalam rentang waktu sejak berdiri hingga ke 1920-an, kota Malang telah berkembang sangat pesat dan menjadi salah satu kota paling cantik di Hindia Belanda.

Segala kemajuan tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran industri gula yang ada di Malang. Dibanding industri dan hasil perkebunan lain di Malang, gula merupakan yang paling besar dan bahkan hingga memiliki jalur kereta sendiri.

Walaupun sempat jaya, namun masa-masa sulit sempat mengancam industri gula juga. Dimulai dari dekade 1930-an ketika era depresi ekonomi besar-besaran mengguncang dunia hingga berlanjut pada masa revolusi fisik yang berlangsung dan menyebabkan pabrik gula Krebet sempat tidak dapat beroperasi.

Namun seiring berlalunya waktu, dua pabrik yang menjadi tonggak industri gula dan kemajuan Malang ini masih tetap bertahan dan memproduksi gula tebu hingga saat ini. Bahkan tidak hanya membantu berkembangnya sebuah kota saja, gula dan tebu ini juga menjadi batu loncatan terpilihnya walikota Malang saat ini yaitu H. Mochammad Anton yang memiliki latar belakang pengusaha tetes tebu.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Sejarah Malang
  2. Ngalam lawas
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA