Peneliti muda UB hasilkan produk inovatif berupa alat penguji diabetes melitus dan alat kontrasepsi. Produk akan dipasarkan ke luar negeri.
Merdeka.com, Malang - Sejumlah produk inovatif dihasilkan oleh para peneliti muda di Universitas Brawijaya (UB) Malang. Dua di antaranya yakni alat penguji diabetes mellitus (DM Kit) dan alat kontrasepsi, yang ke depan bakal diproduksi secara massal.
Rektor Universitas Brawijaya (UB) Muhammad Bisri mengaku tengah mempersiapkan diri untuk memasarkan produk-produk tersebut ke luar negeri (ekspor). Pihaknya tengah menjalin komunikasi ke sejumlah negara, salah satunya ke Tunisia.
"Sudah komunikasi, juga sempat bicara dengan Pak Alwi Shihab, Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan OKI," kata Bisri di Malang pada Kamis (13/13).
UB telah menggandeng PT Biofarma (Persero), BUMN bidang Kesehatan untuk produksi dan pemasaran DM Kit dan alat kontrasepsi. Bisri mengaku telah investasi untuk pembelian alat produksi DM Kit.
"Untuk alat kontrasepsi masih diuji coba terus, sekarang kita konsentrasi ke alat uji diabetes dulu, targetnya bisa launching Februari tahun depan," katanya.
Alat produksi massal DM Kit yang rencananya dilaunching Februari itu, dibeli dengan harga sekitar Rp 20 miliar. Selanjutnya juga akan terus melakukan pengembangan.
Pihaknya sempat terkendala oleh larangan kalau Perguruan Tinggi (PT) tidak boleh memiliki perusahaan atau yayasan. Karena itu, disiapkan perizinan dalam bentuk koperasi.
"Kita coba dalam bentuk koperasi, sekarang sedang dalam proses izin, mencapai 90 persen," kata Bisri.
Perlu diketahui, UB berhasil mengembangkan diagnostic kit yang dapat digunakan sebagai deteksi dini diabetes mellitus. Kit Diagnostik GAD65 merupakan rapid test guna mendeteksi diabetes mellitus tipe 1 dan 1,5.
Setelah melewati penelitian dan percobaan diagnostic kit tersebut siap diproduksi dan digunakan publik.