1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Mengintip antusias pelajar berkebutuhan khusus saat Ujian Sekolah

Mengintip aktivitas ujian sekolah siswa di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kedung Kandang, Kota Malang

© 2016 merdeka.com/Darmadi sasongko. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Senin, 16 Mei 2016 14:47

Merdeka.com, Malang - Hari ini memang bukan hari yang biasa, terutama bagi para pelajar yang duduk di tingkat Sekolah Dasar (SD). Pasalnya, ujian sekolah (US) bersama untuk sekolah dasar digelar secara serentak mulai hari ini, Senin (16/05). Tak terkecuali anak-anak dalam kondisi khusus yang menuntut ilmu di Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB).

Mengintip aktivitas ujian sekolah Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Negeri, Kedung Kandang, Kota Malang, sekolah yang hanya terdiri dari 18 siswa ini tak kalah semangat dengan siswa SD dari sekolah lain saat mengerjakan soal ujian.

"Ndak sulit, bisa," kata Gilang Ubaidillah Akbar penyandang tunanetra usai mengerjakan soal di Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Negeri Kedungkandang, Kota Malang Senin (16/5).

Mengenal sekilas tentang Gilang, dia adalah satu-satunya peserta ujian nasional untuk penyandang tunanetra. Dia mengaku harus berangkat selesai subuh dari rumahnya di Pasuruan ke Malang. Pasalnya, tidak semua sekolah melaksanakan ujian bersama.

Iskandar selaku kepala Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Negeri Kedungkandang, Kota Malang, mengungkapkan bahwa total peserta ujian sebanyak 18 anak. Satu anak penyandang tunanetra, dua siswa penyandang tunarungu, satu orang penyandang tunadaksa dan 14 siswa penyandang tunagrahita.

"Secara umum tidak ada persoalan. Hanya saja ada dua anak yang terlambat, katanya terbiasa tidur malam. Datangnya terlambat, tapi itu lebih dari pada mogok sekolah," kata Iskandar.

Sementara itu, Billy Insia Suteja selaku guru pendamping kelas tunagrahita mengungkapkan bahwa kondisi setiap anak berbeda-beda. Materi, baik yang diberikan maupun yang diujikan ternyata jauh berbeda.

Beberapa anak bisa memahami soal yang dibacakan oleh pendamping, tetapi sebagian yang lain tidak bisa diarahkan. Mengingat, kondisi anak-anak peserta ujian yang cukup sulit untuk diajak mematuhi perintah. "Fokus yang kita ujikan dan ajarkan adalah kemampuan latih, diarahkan menuju kemampuan didik," ungkapnya.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Info Kota
  2. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA