1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Kota Malang Raih Anugerah Ki Hajar 2019 Kategori Madya

Penghargaan ini diterima atas kinerja pengembangan pembelajaran dan pendidikan berbasis Teknologi Informatika dan Komputer terbaik di Indonesia.

Kota Malang Raih Anugerah Ki Hajar 2019 Kategori Madya. ©2019 Merdeka.com Reporter : Zain M | Contributor : Darmadi Sasongko | Jum'at, 15 November 2019 14:01
Kota Malang berhasil meraih Anugerah Ki Hajar 2019 untuk Kategori Madya, sebuah anugerah tertinggi untuk kinerja pengembangan pembelajaran serta pendidikan berbasis Teknologi Informatika dan Komputer (TIK). 
 
Anugerah Ki Hajar 2019 diterimakan kepada Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko dalam prosesi di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (14/11). Penganugerahan diawali penyampaian komitmen Kota Malang dalam memajukan pendidikan berbasis TIK pada forum share bersama media dan para pemangku pendidikan.
 
"Ini bagian dari aktualisasi kami dalam mewujudkan misi pemajuan bidang pendidikan kota Malang, baik dalam koridor pelayanan, penguatan infrastruktur hingga membangun ekosistem pendidikan yang mengikuti era digital maupun 4.0," kata Sofyan Edy di sela prosesi penerimaan Anugerah Ki Hajar 2019 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (14/11). .  
 
Gagasan Anugerah Ki Hajar makin menegaskan pentingnya daerah untuk menangkap sekaligus mengeksplorasi potensi sumber daya insani di bidang TIK maupun industri kreatif. Itu sejalan dengan apa yang ditekankan Presiden Joko Widodo pada Rakornas Kabinet Indonesia Maju, Rabu (13/11) kemarin. 
 
"Bahwa perlu terus didorong langkah transformasi dari pengembangan ekonomi berbasis sumber daya alam menuju pengembangan ekonomi berbasis jasa dan kreatifitas," imbuh Sofyan Edy menegaskan pesan Presiden Jokowi.
 

 
 
Sebanyak 155 daerah masuk dalam proses seleksi penilaian Ki Hajar Award dan diseleksi menjadi 34 daerah yang terdiri 7 Provinsi dan 27 kota/ kabupaten. Setelah melalui screening akhirnya terpilih 16 daerah peraih Anugerah Ki Hajar, yakni Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulawesi Utara, Kota Malang, Kota Surabaya, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Banda Aceh,  Kabupaten Badung, Kota Banjarbaru, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Gowa, Kabupaten Deli Serdang, Kota Yogyakarta, Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Jayapura dan Kabupaten Gunung Kidul.
 
Didik Suhardi, Sekjen Kemendikbud, mewakili Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan,  IT dalam proses belajar tidak bisa ditawar-tawar lagi. Akan sangat rugi apabila pemerintah tidak mempersiapkan dan mewadahinya.
 
"Kita dorong anak-anak menggunakan IT dengan penuh bijak serta tanggung jawab," tegasnya.
 
Salah satu wujud komitmen pemanfaatan IT dalam proses mengajar, Kemendikbud merilis aplikasi Rumah Belajar. Aplikasi ini menjadi portal unggulan Kemendikbud yang  di dalamnya tersaji antara lain sumber belajar, laboratorium maya, buku sekolah elektronik, pengembangan keprofesian berkelanjutan dan peta budaya. Rumah Belajar juga menampung ragam karya kreatif komunitas.
 
Sementara itu, Penghargaan juga diterima siswa SMK Telkom Malang, Hafiz Naufal Rahman yang meraih juara 1 Lomba Aplikasi Mobile Ki Hajar 2019 Kategori Pelajar. Hafiz memenangi lomba aplikasi mobile edukasi yaitu aplikasi yang mengandung unsur pendidikan dan bisa dijalankan melalui smartphone. 
 
Hafiz sesuai jurusannya yakni rekayasa perangkat, berhasil menciptakan aplikasi yang mengajak generasi milenial melek budaya, terutama dengan bahasa Jawa. Hafiz membuat aplikasi yang diberi nama Sibowo (Sinau Bahasa Jowo), dengan berbagai macam fitur bahasa Jawa mulai kosakata, pribahasa, penerjemah, penggunaan bahasa serta kuis. 
 
Aplikasi dengan target pengguna para pelajar SD hingga SMA dirancang oleh pembuatnya dalam waktu sebulan.
(ZM) Laporan: Darmadi Sasongko
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA