Berdiri dan berkembangnya kota Malang tidak dapat dilepaskan dari peran sentral munculnya industri gula di wilayah ini.
Merdeka.com, Malang - Awal abad ke-20 merupakan masa-masa paling manis bagi perkembangan kota Malang. Lahirnya dua pabrik gula di wilayah Malang menjadikan wilayah yang tengah berkembang menjadi kota ini mengalami peningkatan yang semakin signifikan. Munculnya pabrik Gula Kebon Agung pada 1905 dan Pabrik Gula Krebet pada 1906 menjadikan Malang berkembang lebih pesat dari kedua pabrik baru tersebut.
Pada masa tersebut, pemerintah Hindia Belanda memang tengah getol mendorong tumbuhnya industri gula secara massal. Salah satu daerah andalan mereka dalam membangun industri ini adalah di Jawa Timur. Hal itu lah yang menyebabkan mulai berdirinya dua pabrik gula di Malang dalam waktu yang cukup berdekatan.
Namun tentu saja sebuah pabrik tidak akan muncul secara tiba-tiba jika tidak ada bahan baku yang mencukupi di sekitarnya. Wilayah Malang yang cukup luas memang dapat dianggap sebagai sebuah daerah yang cukup subur. Hal itu ditambah pula dengan sudah banyaknya perkebunan tebu di wilayah sekitar selatan dan timur Malang.
Salah satu hal yang menjadi titik awal perkembangan industri di Malang adalah peresmian UU Agraria dan UU Gula pada tahun 1870. Karena kandungan tanahnya yang sangat subur, wilayah Malang menarik minat para pengusaha untuk menaman karet, kopi, teh, dan tebu di wilayah Malang. Tentu saja sebagian besar perkebunan tersebut sangat mengandalkan buruh dalam menjalankan usahanya.
Industri gula ini kemudian menjadi salah satu penggerak utama perekonomian di wilayah Malang pada masa. Ketergantungan pemerintah kolonial Hindia Belanda terhadap industri gula menjadi alasannya. Industri gula ini merupakan salah satu pabrik yang mampu menarik banyak buruh dan masyarakat lokal untuk bekerja. Selain buruh pabrik, banyak petani tebu wilayah Malang dan sekitarnya yang sangat bergantung dengan dua pabrik gula ini.
Selain itu mulai banyak juga petani yang bergeser menanam tebu karena semakin banyaknya bahan baku yang dibuthkan oleh dua pabrik gula di Malang ini. Hal ini berakibat semakin sentralnya usaha ini dalam sektor ekonomi bagi wilayah Malang.