Menaruh perhatian besar pada produk stationery, Shabrina turut meramaikan industri kreatif dengan Rupakara yang dibangunnya. Rupakara merupakan produk stasioner berbahan kertas lokal dan juga kulit. Keunikannya terletak pada material, proses pengerjaan, dan bentuk desain yang lucu.
Hak Cipta: © 2017 merdeka.comKembali menantang paparan ide kreatif untuk berpacu dengan waktu, Pecha Kucha Night Malang kembali digelar, Rabu (24/5) lalu. Mengusung tajuk 'Mencipta Pasar Menjawab Era', gelaran acara ini menghadirkan 8 presenter yang aktif di industri kreatif dari berbagai bidang.
Pecha Kucha sendiri merupakan sebuah forum informal yang menjadi media berbagi ide kreatif, karya maupun pengalaman dalam format 20 x 20. Yakni, sebuah format presentasi yang mengharuskan presenter menyuguhkan presentasinya dalam 20 slide dengan waktu presentasi hanya 20 detik untuk tiap slide.
Pecha Kucha Night pertama kali digagas oleh Klein Dytham Architecture di Tokyo. Semula. Pecha Kucha digagas sebagai wadah untuk para arsitek berbincang dan bertukar pikiran. Sukses menarik perhatian, hingga kini Pecha Kucha Night telah terselenggara di lebih dari 900 kota di seluruh dunia. Malang sendiri menjadi kota keempat penyelenggara Pecha Kucha di Indonesia.
Bertempat di Ngalup.co, Pecha Kucha menghadirkan 8 presenter dari berbagai bidang, yakni:
Wahyu Widodo, Ilustrator dan Penggemar Hot Wheels
Rayge S - Owner Keripik Kentang Tjap Tieng
Sabrina - Founder Rupakara
Ronny - Founder Mooleywood
Paundra - CPO dan Co- Founder Growpal
Genie Anggita - Creative Director Bali creative Industri Center
Andina Paramitha - CEO Cheer Up
Herry Herdianto - Founder A2Z Softwarehouse
Penasaran dengan ide kreatif mereka? Yuk Simak potret keseruan Pecha Kucha Night Vo. 2 di sini!