Warga Malang diminta untuk tidak terpengaruh dengan situasi politik di DKI Jakarta, dan tidak perlu mengikuti aksi Tamasya Al Maidah.
Merdeka.com, Malang - Warga kabupaten Malang dan sekitarnya diminta untuk tidak terpengaruh dengan situasi politik di DKI Jakarta. Masyarakat juga tidak perlu berangkat ke Ibu Kota mengikuti apa yang disebut dengan aksi Tamasya Al Maidah.
Kepala Polres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung menyampaikan imbauannya usai berkunjung ke kediaman tokoh ulama, KH Machmud Zubaidi. Pihaknya meminta agar pesan itu diteruskan kepada jemaah pengajian demi mendukung situasi yang aman dan terkendali.
"Kunjungan ini dalam upaya menjaga situasi Kamtibmas, khususnya di wilayah Kabupaten Malang," kata Yade Setiawan Ujung dalam keterangannya, Selasa (18/4).
Masyarakat ditekankan agar tidak terpancing dengan isu atau situasi di Jakarta yang memang sedang Pilkada. Sebagai bagian dari komponen bangsa, patut sekiranya turut menyukseskannya dengan menjaga situasi yang aman dan terkendali.
Sementara sebagai langkah antisipasi, Polres Malang melakukan kegiatan penyekatan di sejumlah titik lokasi wilayah kabupaten Malang. Para personel diterjunkan melakukan pemeriksaan di enam titik di antaranya Lawang, Karangkates, Bululawang, Tajinan, Pakis dan Pagak.
Petugas melakukan pemeriksaan penumpang angkutan umum dan kendaraan pribadi. Penyekatan melibatkan 197 personel dari semua satuan Polres Malang yang dibagi beberapa rayon yaitu Rayon Kepanjen (47 personel), Rayon Tumpang (32 personel), Rayon Lawang (30 personel, Rayon Bululawang (40 personel), Rayon Pagak (23 personel) dan Rayon Turen (25 personel).
Sementara Kabag Ops Polres Kota Malang, AKP Dodot Dwianto mengatakan, tidak menemukan pergerakan massa ke Jakarta. Stasiun dan terminal tidak mendeteksi adanya keberangkatan mereka.
"Hasil pengecekan kami di stasiun dan terminal, tidak menemukan pergerakan massa tertentu ke Jakarta," katanya.