Ribuan pesepeda turut ambil bagian dalam Jambore Onthel Nasional Doea di Kota Malang, Minggu (9/4).
Merdeka.com, Malang - Ribuan pesepeda onthel turut ambil bagian dalam Jambore Onthel Nasional Doea di Kota Malang. Jambore dimeriahkan dengan pawai sepeda onthel keliling kota yang berjarak sekitar 17 kilometer.
Sekitar 5 ribu 'Onthelis', julukan untuk pesepeda onthel, menyusuri rute dari Stadion Luar Gajayana, Jalan Kawi, menuju Alun-Alun tengah kota dan kembali ke tempat semua sebagai finishnya.
Para peserta jambore berasal dari komunitas dari berbagai penjuru daerah di Jawa Timur. Seluruh peserta mengenakan kostum tempoe doeloe, sesuai dengan selera masing-masing.
"Lewat jambore seperti ini, kita bisa bersilaturahmi dengan teman-teman dari kota lain," kata Imam Dwianto, salah satu peserta yang juga Ketua Komunitas Onthel asal Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (9/4).
Bagi Imam, bersepeda onthel dengan pakaian tempoe doeloe sebagai sarana mengenang leluhur masa lalu. Para pejuang kemerdekaan menggunakan sepeda onthel tua sebagai sarana perjuangan.
Ketua Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Jawa Timur, Purnomo SR mengatakan, Kota Malang merupakan barometer di Jawa Timur untuk komunitas Onthelis. Jumlah komunitasnya sangat besar sehingga menjadi tuan rumah jambore nasional untuk kali kedua.
"Kami berharap acara seperti ini ada lagi tahun depan, karena pesertanya tidak saja dari Jawa melainkan sampai Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan sebagainya," kata Purnomo.
Pawai sepeda onthel diberangkatkan oleh Sekertaris Daerah Kota Malang, Idrus di halaman luar Stadion Gajayana. Acara digelar dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-103 Kota Malang.
"Acara ini positif karena merupakan ajang silaturahmi bagi para pesepeda onthel di Indonesia," kata Idrus.
Katanya, keberadaan komunitas sepeda onthel khususnya di Kota Malang perlu mendapat support agar bisa menyalurkan hobi dengan baik. Selain itu, bersepeda adalah hobi yang menyehatkan dan masuk dalam olahraga rekreasi.