Abah Anton minta olahraga tradisional juga terus dilestarikan, karena keberadaannya tetap menunjang kota Malang sebagai Kota Pariwisata.
Merdeka.com, Malang - Perlombaan olahraga tradisional antar Aparatur Sipil Negara (ASN) digelar di kota Malang. Acara digelar antar ASN kelurahan se-Kecamatan Kedungkandang.
"Lomba ini bukan saja sebagai ajang berolahraga, namun juga dapat dijadikan media berkoordinasi, dan menyambung tali silaturahmi antar sesama pegawai di lingkungan kecamatan Kedungkandang," kata Walikota Malang, Mochammad Anton di Kantor Kecamatan Kedungkandang, Jumat (7/4).
Abah Anton, demikian biasa dipanggil, mengapresiasi lomba permainan tradisional yang mulai ditinggalkan masyarakat. Lewat perlombaan tersebut dapat menjadi wahana refreshing bagi para pegawai.
"Tujuannya, jika para pegawai di kelurahan dan kecamatan dalam kondisi refresh maka mereka akan menunjukkan kinerja yang baik. Sehingga pelayanan kepada masyarakat pun akan menjadi lebih baik," katanya.
Abah Anton berpesan agar olahraga tradisional ini juga terus dilestarikan karena keberadaannya tetap menunjang kota Malang sebagai Kota Pariwisata.
Lomba diikuti oleh seluruh lurah dan perangkatnya dari 13 kelurahan di wilayah kecamatan Kedungkandang. Lomba meliputi tarik tambang. Lomba meliputi balap egrang, tarik tambang, gobang sodor dan lain sebagainya.
Camat Kedungkandang, Pent Haryoto menyampaikan, lomba olahraga tradisional digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-103 Kota Malang.
"Kegiatan ini juga dilaksanakan untuk meningkatkan soliditas antara ASN di lingkungan kecamatan Kedungkandang," ujar Pent.
Pada kesempatan itu, diserahkan hadiah Lomba Kebersihan dan Ketertiban Kantor di Lingkungan Kelurahan se-Kecamatan Kedungkandang. Juara 3 diraih kelurahan Madyopuro, Juara 2 kelurahan Buring, dan Juara 1 kelurahan Sawojajar.