Hari ini aksi mogok para sopir angkot menolak ojek online berlanjut. Aparat bahu membahu bersama warga memberikan tumpangan gratis ke penumpang.
Merdeka.com, Malang - Demo mogok massal sopir angkutan kota (angkot) di kota Malang memasuki hari keempat. Para sopir angkot menolak beroperasi sehingga banyak penumpang terlantar.
Beberapa masyarakat secara sigap menawarkan diri untuk jasa ojek dan mobil gratis. Para personel Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, Kepolisian dan TNI menawarkan tumpangan.
Salah satunya yang dilakukan Bripda Tenia Puspitaningtyas, Polisi Wanita (Polwan) Anggota Polresta Malang. Tenia sejak kemarin, Rabu (7/3) menjadi ojek yang mengantarkan anak-anak sekolah dan pulang sekolah.
"Saya kemarin pakai sepeda motor keliling sesuai permintaan penumpangnya. Tapi hari ini pakai mobil," kata Tenia di depan Stasiun Kota Baru Kota Malang, Kamis (8/3).
Tenia sejak Senin (6/3) menjalankan tugas mengawal bis sekolah, tetapi sejak Selasa (7/3) menggunakan sepeda motor. Tania yang sudah biasa menyetir kendaraan roda empat, akhirnya diminta menyopiri mobil milik Sekretariat DPRD Kota Malang.
"Ini kan ada mobil milik DPRD, tetapi tidak ada yang menyopiri, akhirnya saya jalankan," katanya.
Tania didampingi oleh rekan sesama Polwan, Bripda Risa Amelia. Keduanya akan berjalan menyusuri kota Malang menuju beberapa titik.
"Tujuan pertama ke Arjosari dulu, ini penumpangnya penuh. Nanti kalau ada yang turun kita ajak penumpang lain," katanya.
Dari terminal Arjosari, keduanya akan bergeser menuju Landungsari dan kembali ke Stasiun. Terlepas sebagai petugas, dirinya merasa terpanggil untuk membantu, apalagi bagi mereka yang memiliki urusan yang tidak bisa ditunda.
"Kasihan kan mereka di jalan menunggu lama. Saya bisa menyetir ya saya membantu, di samping menjalankan sebagai petugas," katanya sambil memulai perjalanan.