Sejumlah angkutan kota menutupi akses keluar dan masuk terminal Arjosari sehingga menghambat jalur bus antar kota.
Merdeka.com, Malang - Aksi mogok yang dilakukan oleh sejumlah sopir angkot masih belum berakhir. Pada kamis (9/3), masih belum ditemui adanya angkot yang beroperasi di jalanan kota Malang.
Bahkan pada kamis pagi ini, aksi yang dilakukan oleh angkot ini semakin menjadi-jadi dengan menutup akses keluar dan masuk terminal Arjosari. Tak pelak lagi aksi ini membuat akses sejumlah bus antar kota dari dan ke luar kota menjadi terhambat.
Para supir angkot ini memenuhi ruas sebelah kiri dan kanan jalan Raden Intan yang merupakan akses menuju terminal Arjosari. Tidak hanya bus saja, aksi ini juga membuat sejumlah pengendara lain yang hendak melewati daerah tersebut menjadi terhambat dan tidak dapat melanjutkan perjalanan mereka.
Aksi mogok yang dilakukan oleh para supir angkot ini telah terjadi sejak senin (6/3) dan masih berlanjut hingga hari ini. Aksi ini dilakukan dengan tujuan untuk menolak beroperasinya angkutan online di jalanan kota Malang.
Sebelumnya, pada 27 Februari lalu telah dilakukan mediasi dengan para supir angkot dan angkutan konvensional lain untuk menanggapi masalah angkutan online ini. Mediasi tersebut merupakan lanjutan dari aksi demonstrasi pertama yang dilakukan oleh supir angkot pada 20 Februari lalu.
Aksi penutupan akses jalan ke dan dari terminal Arjosari merupakan salah satu tindakan yang dilakukan supir angkot untuk kembali menyerukan maksud mereka.