1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Dongkrak pertanian organik, kota Batu serahkan bantuan alat pertanian

Ingin tingkatkan hasil pertanian organik, pemerintah kota batus erahkan bantuan alat pertanian kepada Gabungan Kelompok Petani.

©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Sabtu, 15 Oktober 2016 16:57

Merdeka.com, Malang - Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso menyerahan bantuan alat pertanian kepada Gabungan Kelompok Petani (GAPOKTAN)di kawasan pertanian organik, desa Tulungrejo, kecamatan Bumiaji, kota Batu, Kamis (13/10). Hadir dalam acara tersebut Ketua Tim Penggerak PKK kota Batu, Dewanti Rumpoko, Camat Bumiaji, Aries Imam Wahyono, dan Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Batu.

Sebelum acara penyerahan, Kepala Dinas Pertanian mengajak Wakil Walikota Batu beserta rombongan untuk menanam bibit lombok dan daun prei. Selain itu, mereka pun memanen wortel hasil pertanian secara organik di Kawasan Pertanian Organik desa Tulungrejo.

Sugeng Pramono Kepala Dinas Pertanian mengatakan bantuan alat yang diberikan kepada GAPOKTAN ini merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kota Batu kepada para petani untuk meningkatkan hasil pertanian. Selain bantuan alat pertanian, Pemerintah Kota Batu juga memberikan bantuan modal senilai Rp 10 juta kepada 81 kelompok tani. Bantuan untuk biaya pertanian dan bantuan modal ini bersifat stimulan kepada para petani, dan diharapkan bisa bergulir di kelompoknya.

Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso mengharapkan, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan petani dengan baik sehingga mampu meningkatkan produksi sekaligus kesejahteraan petani di kota Batu.
Punjul-sapaan akrab Punjul Santoso-juga mengajak para petani untuk lebih semangat menanam secara organik dengan sungguh-sungguh dan tidak setengah hati.

“Mari mengembangkan desa wisata yang ada di Kecamatan Bumiaji agar pertanian Kota Batu bisa sejajar dengan kemajuan pariwisata di Kota Batu,” ungkap Punjul.

Saya ingin sekali melihat para petani di Kota Batu menjadi petani berdasi ,”pungkasnya.

Tikno Ketua Gapoktan Langeng Mandiri Desa Pandanrejo, melalui sesi tanya jawab menyampaikan harapannya terkait bantuan pemerintah tersebut. Tikno mengharapkan adanya pendampingan petani dalam segi produksi pertanian organik. Ia juga mengharapkan adanya bantuan pemerintah dalam hal pemasaran hasil produk pertanian organik.

Selama ini para petani masih kesulitan untuk memasarkan hasil pertaniannya,”keluhnya.

Menanggapi keluhan dari GAPOKTAN tersebut, Punjul Santoso menyampaikan agar para petani tidak khawatir dalam segi pemasaran pertanian organik. Pemerintah Kota Batu, kata Punjul, telah memikirkan sejak lama dan mencari solusi pemasaran tersebut.

Punjul menjelaskan, dalam waktu dekat ini pemerintah akan mengeluarkan perwali kepada hotel dan restoran yang ada di kota Batu untuk membeli hasil pertanian organik mereka. Pemerintah saat ini pun akan bekerja sama dengan BWR untuk membantu memasarkan hasil pertanian para petani di Kota Batu.

Tak hanya itu, pemerintah tahun ini pun akan melaunching program Smart City. Dimana program Smart City ini merupakan program yang khusus di buat untuk para petani di Kota Batu. Smart City sendiri merupakan suatu sistem yang akan diletakkan di setiap desa dan kecamatan untuk mempermudah petani melihat pasar pertanian yang ada di indonesia.

Punjul menegaskan agar para petani tidak perlu khawatir dalam menjalankan sistem tersebut. Petugas akan dipersiapkan di masing-masing desa dan kecamatan untuk membantu para petani mengakses sistem tersebut.

Pemerintah berharap, keberadaan Smart City dapat membantu petani melihat harga hasil pertanian dan berinteraksi dan bertransaksi langsung dengan pedagang di seluruh Indonesia dan mancanegara.

Jadi para petani tidak usah menjual hasil pertanian ke tengkulak,”pungkasnya.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Ngalam Kipa
  2. Kota Wisata Batu
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA