Warga Kota Malang diminta mewaspadai munculnya dugaan modus penipuan dengan mencatut pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Terbaru, sebuah upaya penipuan bermodus mencatut nama Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko.
Pelaku memanfaatkan nama wakil walikota, berupaya menipu dengan berjanji akan memberikan bantuan pada Yayasan Panti Asuhan Muhammadiyah Kota Malang. Beruntung, Pengasuh Panti Asuhan mendatangi Pemkot Malang guna konfirmasi janji seseorang dalam telepon tersebut.
"Dari awal saya sebenarnya sudah merasa ada yang janggal dengan telpon tersebut. Saya meyakini, itu sebuah penipuan," ujar Dasuki, Pengasuh Panti Asuhan Muhammadiyah Kota Malang, Rabu (14/8).
Dasuki mengaku ditelepon seseorang yang memintanya datang ke Pemkot Malang guna menghadap Wakil Walikota. Kata orang dalam telepon tersebut mengatakan, kalau Wawali akan memberikan bantuan pada panti asuhannya.
Namun Dasuki terlebih dahulu mengkonfirmasi janji tersebut dengan mendatangi kantor Bagian Humas Setda Kota Malang. Tetapi tenyata tidak seorang pun dari Wawali yang menelepon ke pihak yayasan tersebut. Atas kejadian tersebut, Dasuki berharap tidak sampai memakan korban.
Nurwidianto, Kepala Bagian Humas Pemkot Malang menegaskan, masyarakat perlu berhati-hati atas maraknya penipuan melalui telepon atau media sosial.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan jangan langsung percaya dengan telepon, sms dan yang lain yang mengatasnamakan pejabat Pemkot Malang," kata Nurwidianto.
Apabila masyarakat mengetahui kejadian atau perbuatan melawan hukum agar segera melaporkan pada pihak berwajib. Pemkot Malang tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian yang ditimbulkan sebagai akibat dari penipuan tersebut.
"Apabila menemui modus seperti itu lagi, jangan segan pula agar masyarakat untuk segera konfirmasi ke Pemkot Malang" tambahnya.
Sebelumnya, modus santunan anak yatim juga mencatut nama Walikota Malang, Sutiaji. Sebuah akun Facebook dengan menggunakan nama dan foto Wali Kota Malang mencoba menipu warga Kota Malang.
Pemilik akun tersebut berdalih sedang mencari sumbangan dana untuk kegiatan sosial. Tetapi kejadian itu diketahui setelah seorang warga mengklarifikasi ke Pemkot Malang dan ditegaskan bahwa akun tersebut palsu.
Akun palsu tersebut menginformasikan kegiatan santunan anak yatim. Pelaku mengimbau warga agar ikut membantu melalui nomor rekening bendahara penggalangan dana.
Sampai saat ini, masih belum diketahui berapa banyak korban yang mengalami kerugian akibat aksi penipuan dengan modus serupa. Dihimbau agar masyarakat selalu waspada agar tidak ada korban lagi ke depannya.