1. MALANG
  2. KOMUNITAS

Menelisik gejolak semangat anak bangsa dalam industri animasi

Menelisik semangat anak bangsa menggerakkan industri animasi di tanah air melalui program "Ayo! Maju Animasi Indonesia".

Kegiatan Ayo! Maju Animasi Indonesia. ©2017 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Rabu, 15 Maret 2017 18:19

Merdeka.com, Malang - Kreatifitas anak bangsa dalam bidang animasi sebenarnya tak kalah dari negara lain. Berupaya memberikan gambaran terang terkait perkembangan industri animasi tersebut, Pusbangfilm menggandeng Indonesia Animation (Inama) menggelar kegiatan diskusi, pameran dan pemutaran film animasi Hari Film Nasional (HFN) 2017. Bertajuk "Ayo! Maju Animasi Indonesia", gelaran kegiatan ini menghadirkan sederetan pelaku industri seperti studio animasi, perusahaan software, dan pengajar jurusan animasi di SMK. Bertempat di Teather Dome Universitas Muhammadiyah Malang, kegiatan ini digelar selama dua hari, yakni pada 11-12 Maret 2017.

Menjadi rangkaian perayaan Hari Film Nasional, gelaran kegiatan dunia animasi ini menghadirkan pembicara-pembicara yang handal di bidangnya. Sebut saja, Patrick Effendy, Visual Expert Animation, Jacky Cahyadi, Cubework Studios, Freddy Nindan, MD Animation, Aditya Yustanto Mocca Studio, Ricky S Setiyawan, Iconmax Studio, dan lainnya. Sederatan pelaku industri animasi tersebut berbagi ilmu dan pengalaman terkait dunia animasi kepada sekitar 100 peserta, yang sebagian besar terdiri dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan.

Patrick Effendy saat Kegiatan Ayo! Maju Animasi Indonesia
© 2017 merdeka.com/Siti Rutmawati

Patrick Effendy, CEO Visual Expert Animation mengungkapkan, Malang menjadi lokasi yang dituju untuk kegiatan animasi ini lantaran memiliki potensi sumber daya manusia yang besar.

"Karena Malang ini adalah salah satu tempat dengan konten IP (pen: Intelectual Property) dan juga punya SDM dan calon SDM yang sangat banyak," jelas Patrick.

Dalam kegiatan tersebut, Patrick memberikan materi seputar visual development, yakni penciptaan visual design untuk ID-IP yang diciptakan sebuah studio animasi. Terkait materi tersebut, Patrict mencontohkan seputar pembuatan Plentis Kentus, duo karakter animasi karya Patrick yang sukses merambah pasar Asia.

"Jadi dari environment designnya, production designnya, karakter designnya, semuanya. Dari ide, karakterisasi, pembuatan visual sampek jadi 3Dnya hingga masuk tahap produksi," paparnya.

Patrick berharap, gelaran kegiatan animasi yang digagas Inama ini dapat memberikan dampak positif bagi pergerakan industi animasi di Indonesia, baik secara internal maupun eksternal. Secara internal, kata Patrick, kegiatan tersebut diharapkan mampu memotivasi pelaku industri animasi untuk terus berkarya.

"Memotivasi pelaku industri animasi, supaya nafasnya gak habis. Bener-bener kita bakar lagi semangatnya," tegasnya.

Secara eksternal, kata Patrick, kegiatan ini diharapkan mampu membuka pandangan kepada masyarakat luas terkait perkembangan industri animasi di tanah air.

"Jadi yang orang tua bisa ngasihin konten-konten animasi itu ke anaknya, karena relevan kan, bahasanya sudah Indonesia, culturenya Indonesia. Dan buat anak-anaknya sendiri juga bisa ngelihat animasi itu sebagai industri, animasi itu menghasilkan. Banyak kakak yang udah bikin produk-produk, dan konten yang luar biasa. Jadi perlahan ekosistemnya diperbesar lagi," papar Patrick.

Lance Mengong saat Kegiatan Ayo! Maju Animasi Indonesia
© 2017 merdeka.com/Siti Rutmawati

Lance Mengong, salah satu kreator animasi sekaligus penggerak program Hari Film Nasional menyampaikan hal serupa. Lance menuturkan, Indonesia Animasi (Inama) sebagai salah satu penggagas gelaran "Ayo!Maju Animasi Indonesia", berdiri dengan tujuan untuk memajukan industri animasi di tanah air. Mengingat, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya manusia yang besar dalam indutri tersebut. Menyadari hal tersebut, ia dan pelaku industri animasi lainnya bergerak cepat dengan membentuk Inama.

"Sebenarnya kita pingin bikin industri ini jadi besar. Semua punya tujuan yang sama," ungkap Lance.

Inama, kata Lance, mengambil langkah pertama dengan memperkenalkan potensi animasi karya anak bangsa melalui Intelectual Property (IP). Indonesia sendiri, sebenarnya memiliki banyak IP, namun sebagian besar masih berjalan sendiri-sendiri.

"IP kita banyak sekali. Bayangkan aja, kalo itu databasenya dibuat seluruh Indonesia, di-collect, setahun bisa dapet banyak IP. Nah, dari step itu, kita manage IPnya. Mungkin supaya orang tertarik melihatnya," tandas Lance.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Komunitas
  2. Malang Kreatif
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA