TNI Wilayah Kodam V / Brawijaya Jatim gelar pelatihan penanggulangan akibat bencana alam erupsi gunung berapi di kabupaten Malang, Kamis (6/4).
Merdeka.com, Malang - Kabupaten Malang terpilih sebagai tempat berlangsungnya pelatihan penanggulangan akibat bencana alam erupsi gunung berapi, Kamis (6/4) pagi. Kabupaten Malang dipandang sebagai daerah dengan potensi bencana alam karena berbasis gunung, laut, angin dan tanah bergerak. Kegiatan yang diinisiasi TNI Wilayah Kodam V / Brawijaya Provinsi Jawa Timur ini, digelar dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.
Bupati Malang, Rendra Kresna menuturkan bahwa kesiap-siagaan itu dilatih secara reflek. Jika terjadi sesuatu, masyarakat telah mengetahui tata cara yang tepat untuk menyelamatkan diri, dan mampu berkoordinasi antar pimpinan sehingga bersama-sama bisa mengatasinya.
Rendra menegaskan, kegiatan bersifat nasional ini, dapat menguji kesigapan dan ajang menimba ilmu atas keterampilan. Disisi lain, kata Rendra, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga bisa meniru keberadaan peralatan yang dipersiapkan untuk penanganan bencana.
"Seperti tadi TNI punya mobil APV yang didalamnya terdapat berbagai macam fasilitas dan peralatan penunjang kesiapsiagaan bencana alam. Itu bisa jadi study contoh bagi Pemkab Malang," tutur Rendra.
Bencana alam, kata Rendra, memiliki anggaran sendiri yang dikelola BPBD jumlah yang tidak bisa diduga. Namun, anggaran apapun bisa diproyeksikan untuk kegiatan penanggulangan saat bencana melanda. Terpenting, imbuh Rendra, kesigapan semua pihak. Bukan hanya pelaku, namun seluruh masyarakat harus sigap terhadap penanggulangan bencana.
"Beruntung bagi kabupaten Malang karena 378 desa sudah menjadi desa siaga. Semoga lancar dan sukses pelatihan ini, peserta memahami dengan baik tata cara dan prosedur dalam menangani bencana alam," tandasnya.