Puncak peringatan Hari Air Sedunia XXV Provinsi Jawa Timur 2017 digelar di desa Ngabab, kabupaten Malang, Rabu (5/4).
Merdeka.com, Malang - Puncak peringatan Hari Air Sedunia XXV Provinsi Jawa Timur 2017 digelar di desa Ngabab, kabupaten Malang, Rabu (5/4). Acara peringatan yang dikemas dalam apel besar itu, dipimpin langsung Bupati Malang, Rendra Kresna. Hadir pula dalam apel tersebut, Kepala UPT Dinas PU SDA Provinsi Jatim, Pramono Hari, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS), Fauzi Idris, Kepala SKPD se- provinsi Jawa Timur, Pemkab Malang serta Muspika Pujon.
Sebelumnya, serangkaian acara peringatan Hari Air Sedunia ke XXV ini telah digelar di beberapa kota di Jawa Timur. Yakni, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, Surabaya, dan Malang. Rangkaian acara di kabupaten Mojokerto menjadi pembuka, yakni dengan menggelar Susur Sungai Kali Brangkal, Sekolah Sungai, Jalan Sehat, serta Hiburan Rakyat tepat pada 19-20 Maret lalu.
Selanjutnya, kegiatan dihelat di Sidoarjo dan Gresik. Kegiatan diramaikan dengan launching Hutan Bantaran Kali Surabaya, patroli Bantaran Sungai, menggambar dan mendongeng, pameran, hingga tabur benih ikan, pada 20-21 Maret 2017. Bergeser ke kota Surabaya, rangkaian acara peringatan dimeriahkan dengan kegiatan sosial donor darah pada 23 Maret 2017.
Bupati Malang, Rendra Kresna melalui sambutannya menyampaikan bahwa momen peringatan ini diharapkan bermanfaat untuk mencari wawasan lebih banyak tentang pengolahan limbah yang sesuai. Rendra mengimbau agar masyarakat terus berupaya meningkatkan kualitas air untuk lingkungan hidup sebagai sumber kehidupan makhluk hidup.
"Untuk itu cintai lingkungan sekitar kita. Kalau masalah membuang limbah itu ada treatmentnya. Jadikan peringatan ini menjadi media kesadaran dalam menjaga air agar dapat berjalan berkelanjutan," tutur Rendra.
Ketua panitia, Agus Imam memaparkan dalam laporannya, jumlah peserta yang mengikuti apel, dan tanam pohon berjumlah sekitar 1.000 orang. Yakni, terdiri dari unsur Kementerian PUPR Provinsi Jawa Timur, Perum Perhutani, BUMN, Pokmas Sumber Daya, serta pelajar dari desa Ngabab.
"Wastewater atau Air Limbah menjadi tema yang diangkat pada Peringatan Hari Air Sedunia tahun ini, didasari oleh kekurangpedulian terhadap air limbah. Diperkirakan 80 persen air limbah yang dihasilkan oleh masyarakat dunia, masuk kembali ke alam tanpa melalui proses penanganan yang benar, dan bahkan kemudian dipergunakan kembali," papar Agus.
Usai pelaksanaan apel, Rendra melakukan penanaman pohon glodokan tiang secara simbolis di sekitar lapangan. Kemudian, dilanjutkan ceremonial pemasangan 10 unit biopori, dan 5 unit RAPES di lahan Perhutani. Penanaman pohon juga diikuti secara massal oleh seluruh peserta apel di lahan rakyat sebanyak 1.150 pohon campuran.
Tak hanya itu, Rendra pun meninjau beberapa stand yang ada di lokasi yang menjual produk unggulan desa Ngabab. Ia pun melakukan penyerahan beberapa bantuan, yakni 1 unit alat pencacah sampah organik, dan 1 unit biogas untuk dua kepala keluarga di desa Ngabab. Sebagai penutup, Rendra menandatangani komitmen bersama sebagai bentuk kepedulian. Penandatanganan tersebut disusul pula oleh Fauzi Idris beserta para undangan pejabat SKPD terkait.