1. MALANG
  2. PARIWISATA

Menyambangi tempat mandi kuno Kendedes di Petirtaan Watugede

Tak sekedar peninggalan kuno, ini yang bisa kamu temukan di lokasi petirtaan bersejarah Watugede!

© facebook.com/Narto Di Ubud. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Kamis, 21 Juli 2016 00:27

Merdeka.com, Malang - Petirtaan Watugede merupakan salah satu lokasi wisata yang sarat dengan nilai sejarah. Konon, petirtaan ini menjadi lokasi pemandian Kendedes, permaisuri Raja Singhasari yang tersohor karena kecantikannya.

Tak heran, jika banyak pengunjung yang datang ke lokasi pemandian ini untuk mendapatkan berkah kecantikan dan awet muda. Pemandian yang pertama kali ditemukan tahun 1925 oleh Arkeolog Belanda ini, berlokasi di desa Watugede, kecamatan Singosari, kabupaten Malang. Lokasi pemandian ini berjarak sekitar 2 km dari candi Singosari.

Melongok ke dalam pemandian, kamu akan menemukan sebuah kolam kuno berbentuk persegi panjang. Dinding-dinding kolam terbuat dari batu bata kuno yang tersusun rapi dan kuat. Pondasi dinding yang kokoh dengan kondisi sebagian sudah tak utuh seolah-olah mengentalkan kesan kuno pada kolam ini.

Petirtaan Kendedes Watugede
© facebook.com/Sancang Panca Sukmajati

Tepi kolam dihiasi dengan beberapa patung kecil yang menjadi pintu keluar air yang nantinya akan mengisi kolam. Uniknya, air yang keluar dari mulut arca ini tak pernah berhenti, meskipun pada musim kemarau. Kolam ini memiliki sebuah tangga batu yang memudahkan pengunjung masuk ke dalam kolam.

Uniknya, salah satu batu pada tangga memiliki permukaan yang berlubang-lubang, dengan jarak lubang yang beraturan. Konon, lubang pada batu tersebut menjadi penunjuk waktu bagi putri-putri raja yang sedang mandi di kolam tersebut. Batu tangga yang berlubang tersebut dikenal dengan nama Watu Dakon.

Tak jauh dari kolam, terdapat sebuah sumur yang seringkali dijadikan sebagai tempat meletakkan sesaji. Di sekitaran sumur juga terdapat tiga buah batu yang konon sering dijadikan sebagai batu pengasah pedang. Pedang yang diasah tersebut merupakan senjata yang digunakan untuk melaksanakan hukuman pancung.

Hukuman pancung tersebut diberikan kepada lelaki yang nekat menyusup ke dalam area pemandian. Pasalnya, pemandian ini hanya boleh dikunjungi oleh putri Raja beserta dayang-dayangnya. Tak hanya itu, di dekat sumur juga terdapat gua yang berfungsi sebagai tempat berlindung bagi para putri saat bahaya mendekat. Sayangnya, gua ini sekarang telah berada dalam kondisi tertutup.

Tak hanya sarat dengan nilai sejarah, pemandian ini memiliki suasana yang tenang dan teduh. Kamu akan menemukan banyak pohon rindang di sekitaran pemandian. Tak heran jika hawa sejuk bisa kamu nikmati di pemandian ini. Kamu bisa menikmati pemandian dengan suasana khas lereng gunung yang nyaman. Tertarik berkunjung?

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Wisata Budaya
  2. Kabupaten Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA