1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Turut dalam aksi 2 Desember, dua Ormas di Malang buka pendaftaran demo

Dua Ormas di Malang buka pendaftaran bagi masyarakat yang berniat turut dalam aksi 2 Desember di Jakarta.

Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Kamis, 24 November 2016 16:23

Merdeka.com, Malang - Membuka jalan untuk aksi unjuk rasa 2 Desember, dua organisasi masyarakat (Ormas) di Malang membuka pendaftaran bagi masyarakat yang berniat berangkat ke Jakarta. Ormas Gerakan Masyarakat Ahlusunah wal Jamaah (Gemas) dan Laskar Mujahid membuka pendaftaran terhitung mulai 22-30 November 2016. 

Dilansir dari merdeka.com, Ketua Umum Gemas, Zainul Hasan menjelaskan, selama dua hari dibuka pendaftaran sudah hampir 150 orang mendaftarkan diri. Para pendaftar berasal dari berbagai elemen masyarakat, termasuk sejumlah ormas dan pondok pesantren di Malang Raya.

"Sudah di atas 100 orang yang mendaftar, dari berbagai elemen, majelis taklim, pondok pesantren dan ormas. Yang mengkoordinir dari Gemas dan Laskar Mujahid," kata Zainul Hasan di Gedung BTC, Jalan KH Husni Thamrin Nomor 1 Kecamatan Klojen, Kota Malang, Rabu (23/11).

Para pendaftar berasal dari kecamatan Tumpang, Gondanglegi, Singosari, Lawang, Kepanjen, dan kota Batu. Mereka akan membayar biaya akomodasi Rp 500.00 per orang. Sebanyak 300 armada bus disiapkan. Jika dirasa kurang maka akan menggunakan kereta api.

Massa akan diberangkatkan pada H-1 atau Kamis (1/12) dipimpin Ustaz Zainul Hasan dengan titik kumpul yang masih belum ditentukan. Titik kumpul akan diputuskan setelah jumlah peserta bisa dipastikan, karena mempertimbangkan lokasi parkir kendaraan.

Zainul menegaskan, aksi 2 Desember menuntut proses penegakan hukum terhadap kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok).

"Tuntutannya, penegakkan hukum. Tersangka saja itu belum cukup, belum penegakan hukum. Kalau ditangkap itu baru penegakan hukum," katanya.

Pihaknya yakin, aksi akan berlangsung secara damai bahkan dinamakan aksi super damai. Tidak ada aksi makar atau melawan negara.

"Tuntutan kita tidak muluk-muluk, hanya minta tahan Ahok. Kita fokuskan di Jakarta karena penistaanya ada di sana, TKP-nya di sana. Kami aksi dengan super damai, tidak ada makar," tandasnya.

PILIHAN EDITOR

(SR)
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA