Suara isak tangis keluarga iringi kedatangan jenazah Kristiana Dewi, TKW asal Malang yang jadi korban pemerkosaan di Malaysia.
Merdeka.com, Malang - Jenazah Kristiana Dewi (42), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Malang yang tewas di Malaysia, tiba di rumah duka. Sekitar pukul 12.15 WIB, jenazah tiba di rumah duka Jalan Keramat RT 15 RW 03, Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Begitu ambulans pembawa jenazah tiba, warga langsung bergotong royong menggotong peti jenazah. Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga.
Dilansir dari merdeka.com, para tetangga dan kerabat telah menyiapkan kedatangan jenazah sejak pagi. Tenda telah dipasang, nisan dan keranda pun sudah disiapkan. Sebuah karangan bunga terlihat di ujung jalan masuk.
Keluarga yang menunggu sejak lama tak bisa menahan kesedihan saat peti yang menutupi tubuh korban dibawa masuk ke rumah. Isak tangis anak dan kakak korban pun pecah seketika.
Kepala Pos Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Malang, Muhamad Iqbal, langsung melakukan serah terima jenazah. Penyerahan disertai sejumlah dokumen, salah satunya hasil visum dari kepolisian Malaysia.
"Selanjutnya jika masih ada pertanyaan terkait almarhumah, keluarga dapat bertanya langsung kepada kami," kata Iqbal yang menyerahkan sepenuh proses pengurusan jenazah pada tokoh setempat, Kamis (24/11).
Kristina Dewi tewas dibunuh setelah mengalami kekerasan seksual secara sadis. Korban ditemukan meninggal dunia pada Minggu (6/11) di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia. Pemerkosaan terjadi di lorong kedai Jalan PJU Nomor 5/12, Dataran Sunwe, Kota Damarsya, Petaling Jaya, Selangor Malaysia.
"Pada prinsipnya kita telah berusaha dan berhasil membawa pulang jenazah almarhumah. Kita tidak bicara, legal atau ilegal, tetapi korban merupakan bagian dari anak bangsa," kata Iqbal.
Pembiayaan proses pemulangan dibebankan kepada negara, dengan menyertakan sejumlah dokumen. Namun terkait hak masih terus diupayakan karena menyangkut statusnya yang ilegal.
Hingga sekarang para tetangga terus berdatangan menyampaikan duka cita. Pemakaman ibu lima anak itu masih keluarga yang lain.
"Kami berterima kasih, akhirnya jenazah adik kami bisa sampai di rumah. Kami mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan almarhumah dan keluarga," kata Yuni Winarti, kakak kandung korban.